UNHCR Angkat Bicara atas Tindakan Mahasiswa Aceh Usir Paksa Para Pengungsi Rohingya

UNHCR Angkat Bicara atas Tindakan Mahasiswa Aceh Usir Paksa Para Pengungsi Rohingya

Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) secara resmi menanggapi demonstasi yang dilakukan di salah satu lokasi penampungan sementara pengungsi Rohingya di Aceh pada Rabu, 27 Desember 2023.--Instagram @sedangrame

BACA JUGA:Tanggapan Anies Mengenai Pengungsi Rohingya yang Terus Menerus Berdatangan ke Indonesia

Mereka ini membuat sejumlah pengungsi menangis histeris dan panik. Sejumlah warganet mengomentari video tersebut dan menilai yang dipertontonkan oleh mahasiswa sebagai sebuah kemunduran drastis.

Massa dari mahasiswa ini secara terang-terangan melakukan sentuhan fisik dengan cara menarik paksa, dan mempertontonkan aksi emosional lainnya mulai dari lempar botol air mineral kea rah pengungsi perempuan dan anak-anak hingga menendang barang-barang yang bisa digapai.

Bukan hanya itu, mahasiswa ini juga memaksa untuk memindahkan pengungsi dengan mengangkut mereka ke atas truk untuk diantar ke kantor Kemenkumham Aceh.

UNHCR merilis pernyataan kekhawatiran mereka mengenai keselamatan para pengungsi tersebut.

BACA JUGA:Amerika Serikat Beri Janji Pengungsi Rohingya akan Jadi Prioritas Pada 2024

UNHCR juga menyerukan kepada aparat penegak hukum setempat untuk segera mengambil tindakan untuk memastikan perlindungan untuk semua individu dan staf kemanusiaan.

Yang mana saat ini putus asa dalam menghadapi situasi gelombang penolakan pengungsi yang semakin membesar di Serambi Mekkah.

"Serangan terhadap pengungsi bukanlah sebuah tindakan yang terisolasi. Namun, merupakan hasil dari kampanye online yang terkoordinasi yang berisi misinformasi, disinformasi dan ujaran kebencian 

terhadap pengungsi dan upaya untuk memfitnah upaya Indonesia dalam menyelamatkan nyawa orang-orang yang putus asa dalam kesusahan di laut," ucap keterangan UNHCR.

BACA JUGA:Nur Islam Pengungsi Rohingya yang sudah 23 Tahun Menetap di Indonesia dan Ingin Ajukan Pembuatan KTP

Selain itu ia juga memperingati masyarakat umum untuk waspada terhadap berbagai kampanye online yang terebar. 

Pelbagai kampanye yang menurut UNHCR terkoordinasi dengan baik ini ditujukan untuk menyerang pihak berwenang, komunitas lokasi, pengungsi dan pekerja kemanusiaan, yang penuh hasutan kebencian dan membahayakan nyawa.

"UNHCR mengimbau masyarakat di Indonesia untuk memeriksa ulang informasi yang diunggah secara online, yang sebagian besar informasinya palsu atau dipelintir, dengan gambar yang dihasilkan AI dan perkataan yang mendorong kebencian yang dikirim dari akun bot," tulis lainnya. 

Itulah informasi seputar UNHCR buka suara mengenai aksi demo para mahasiswa yang usir paksa pengungsi Rohingya. Semoga bermanfaat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: