Menolak Pengungsi Rohingya, Warga Sabang Gelar Demo Tuding Pengungsi Jadikan Proyek UNHCR

Menolak Pengungsi Rohingya, Warga Sabang Gelar Demo Tuding Pengungsi Jadikan Proyek UNHCR

Warga Sabang Gelar Aksi Demo minta Pengungsi Rohingya Dipindahkan--X @Gobel42

ACEH, LINGGAUPOS.CO.ID – Beredar rekaman warga Kota Sabang menggelar aksi demi di lokasi pengungsi Rohingya, yang ditampung sementara di dermaga CT-1 BPKS, Kecamatan Sukakarya pada Rabu, 6 Desember 2023.

Dikutip dari akun X @xquitavee dan @Gobel42, Kamis, 7 Desember 2023. Terlihat ratusan para warga setempat saling dorong mendorong di halaman kantor BPKS Sabang

Demo ini dilakukan warga karena tidak terima pengungsi Rohingya ditampung di Kota Sabang. Demo pertama ini digelar oleh puluhan warga sekitar pukul 11 pagi.

Sekitar pukul 3 siang, para pendemo kembali lagi ke lokasi dengan massa yang lebih banyak. 

BACA JUGA:Sederet Fakta Penolakan Pengungsi Rohingya di Aceh, Narkoba Hingga Perkosa Anak di Bawah Umur

Demo kedua pada pukul 3 siang itu berakhir pada pukul 18.00 WIB, dan  nyaris ricuh sebab adanya aksi saling dorong antara warga dan aparat keamanan, yang mengakibatkan pagar di kompleks demaga CT-1 BPKS rusak.

“Sempat terjadi dorong-dorongan, masyarakat pingin masuk ke lokasi penampungan sementara pengungsi Rohingya,” ujar Kapolres Sabang AKBP Erwan.

Menurut informasi ada sekitar 150 an warga yang ikut menggelar aksi demo penolakkan pengungsi Rohingya untuk ditampung sementara di daerah itu.

“Namanya masyarakat kalau menyampaikan aspirasi kan boleh, kami hanya mengamankan tadi,” ucapnya.

BACA JUGA:Warga Aceh Bongkar Paksa Tenda Penampugan Pengungsi Rohingya, Dipindahkan ke Kantor Wali Kota Sabang

AKBP Erwan juga memastikan pada saat kondisi sudah kondusif. Beberapa personel polisi ditempatkan di lokasi penampungan sementara untuk menjaga para pengungsi Rohingya ini.

“Insya Allah kini situasi aman dan terkendali,” ucapnya.

Sementara itu warga dalam aksi demo, menuding UNHCR menjadikan pengungsi Rohingya sebagai proyek. Ini terlihat dari spanduk yang mereka bawa.

Pada Sabtu, 2 Desember 2023 lalu, para pengungsi Rohingya terdiri dari balita, anak-anak, perempuan dan laki-laki dewasa dengan total 139 orang ini ditolak warga Gampong le Meulee, pada saat kapal mereka berlabuh di pinggir pantai gampong setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: