Tes SKD CPNS Kemenkumham yang Dilaksanakan di Surabaya, Peserta Ketahuan Membawa Jimat Agar Lolos Seleksi

Tes SKD CPNS Kemenkumham yang Dilaksanakan di Surabaya, Peserta Ketahuan Membawa Jimat Agar Lolos Seleksi

Tes SKD CPNS Kemenkumham yang Dilaksanakan di Surabaya, Peserta Ketahuan Membawa Jimat Agar Lolos Seleksi --kemenkumham jatim

SURABAYA, LINGGAUPOS.CO.ID – Peserta Seleksi SKD CPNS atau Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kemenkumham berbagai macam dilakukan oleh mereka agar dapat dinyatakan lolos tes tersebut. 

Tes SKD yang dilaksanakan di Politeknik Pelayaran Surabaya ternyata banyak peserta yang membawa semacam jimat, bukan hanya itu ada juga beberapa peserta melakukan pantangan tidak makan daging, telur, dan susu.

Hal tersebut terungkap pada saat penggeledahan tubuh para peserta CPNS Kemenkumham Jatim sebelum mereka memasuki ruang ujian pada Minggu, 12 November 2023 kemarin. 

“Panitia masih menemukan beragam jimat saat dilakukan penggeledahan badan ketika peserta hendak memasuki ruang ujian,” ucap keterangan dari Kadiv Administrasi Saefur Rochim yang merupakan panitia daerah Jatim untuk seleksi CPNS Kemenkumham 2023 Minggu, 12 November 2023.

BACA JUGA:Prediksi Indonesia U-17 vs Panama U-17, Piala Dunia U-17, Senin 13 November 2023, Kick Off 19.00 WIB

Bentuk dari jimat yang dibawa oleh peserta ini berupa kertas berisikan doa yang mesti diamalkan dengan harapan ingin atau dimudahkan lolos seleksi SKD ini. 

Selain itu ada pula aturan yang tertulis, kapan dan harus berapa kali dibacakan doa tersebut.

Jimat ini juga ada yang berjenis rajah, gulungan kertas yang bertuliskan bahasa Arab, garam bahkan hingga membawa kembang kantil yang sudah dibungkus dengan kain putih.

Selain itu juga, beberapa peserta ketahuan melakukan pantangan atau hal yang harus dihindari, seperti halnya tidak boleh mengkonsumsi daging, telur, dan susu selama mereka mengikuti rangkaian proses seleksi CPNS ini.

BACA JUGA:Medco Ajari Wartawan Mencari Cuan dari Konten yang Google Friendly

Tindakan agar peserta tidak membawa barang-barang tersebut ke area tes.

Rochim mengatakan bahwa petugas mempercepat penggeledahan. Penggeledahan ini dilakukan dari pakaian, celana, dan bahkan tali pinggang.

Menurut dari keterangan peserta, kertas jimat yang dibawa itu diberikan oleh guru spiritual dan dia mengamalkan apa yang tertulis pada kertas tersebut.

“Setelah dinyatakan steril dan tidak membawa apa pun selain kartu ujian dan kartu identitas barulah peserta dipersilahkan untuk ke tahap berikutnya yaitu mendapatkan pin di meja pin sesi sebelum masuk ruang ujian,” terang Rochim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: