Aksi Massal Tolak Pakai Produk Israel, Bagaimana Target Investasi di Indonesia, Ini Pengaruhnya

Aksi Massal Tolak Pakai Produk Israel, Bagaimana Target Investasi di Indonesia, Ini Pengaruhnya

Ramai aksi kampanye boikot produk Israel-Dokukmen,- IG BDS Movement.

LINGGAUPOS.CO.ID – Aksi masal tidak menggunakan produk Israel di Indonesia terus meluas. 

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang menjadi korban kezaliman Israel atas konflik di Timur Tengah. 

Banyak jenis produk Israel beredar di Indonesia yang diboikot berdasarkan data dari Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS). 

Aksi boikot terhadap produk Israel ini dinilai  tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi yang ada di Indonesia. 

BACA JUGA:Daftar Merk Es Krim Produk Israel yang Ada di Indomaret dan Alfamart Berikut Alternatif Penggantinya

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku optimis target investasi Rp 1.400 triliun tahun 2023 tetap tercapai.

Menurut Bahlil, dampak dari aksi penolakan terhadap produk Israel di Indonesia pada sektor investasi masih terhitung kecil.

Meskipun gerakan penolakan penggunaan produk Israel mulai banyak dilakukan.

"Mungkin karena baru ya. Sekalipun kecil tapi itu ada," kata Bahlil, Rabu, 8 November 2023 di Jakarta. 

BACA JUGA:Produk Israel, Daftar Merk Perlengkapan Rumah Tangga Hingga Mainan yang Laris di Indonesia

Sementara itu, salah satu produk Israel yang berdasarkan data dari Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) yakni Es Krim Walls karena produk Pro Israel. 

Warganet banyak yang ingin boikot dan beralih ke es krim merk lokal sebagai bentuk kecaman terhadap kezaliman Israel terhadap Palestina. 

Produk es krim Walls merupakan salah satu brand asal Inggris yang mencakup produk es krim dan juga daging dibawah naungan Unilever. 

Pada tahun 1913, T Walls and Sons mendirikan Walls dan sudah memiliki 50 cabang di seluruh Dunia, termasuk cabangnya di Israel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: