Muhammadiyah Siap Kelola RS dr Sobirin, ini Penjelasan Ketua PDM Lubulinggau
Muhammadiyah siap kelola RS dr Sobirin di Lubuklinggau--
BACA JUGA:7 Fakta RS dr Sobirin Dihentikan
“Sehingga banyak pilihan bagi masyarakat untuk berobat. Karena cukup banyak rumah sakit di kota Lubuklinggau,” ia menambahkan.
Karena itu juga dr H Mast Idris Usman E, mengaku tidak paham apa yang mendasari pemikiran permindahan operasional tersebut.
“Karena jika pindah, semuanya dari awal, mulai dari perizinan, akreditasi dan lain-lain. Selain itu, jika belum akreditasi, maka tidak bisa kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Sementara ini sangat dibutuhkan masyarakat,” tegasnya.
Sejarah RS dr Sobirin
Sejarah Rumah Sakit (RS) dr Sobirin di Lubuklinggau operasionalnya dihentikan sejak 1 Desember 2023.
RS milik Pemkab Musi Rawas yang berada di Lubuklinggau ini, operasionalnya dihentikan mulai 30 November 2023.
Selanjutnya seluruh peralatan dan pegawai dipindahkan ke RSUD Pangeran M Amin di Muara Beliti, Musi Rawas.
Untuk mengetahui sejarah RS dr Sobirin ini, LINGGAUPOS.CO.ID menghubungi mantan Direktur RS dr Sobirin, dr H Mast Idris Usman E.
Karena pada jamannya itulah rumah sakit yang awalnya bernama RSUD Lubuk Lingggau berubah menjadi RS dr Sobirin.
RS dr Sobirin diketahui didirikan pada masa jaman penjajahan Belanda, yakni pada 1938 dengan nama Centrale Buogerlijke Ziekeninrichting, yakni Bahasa Belanda yang jika diterjemahkan Rumah Sakit Umum Pusat.
“Saat saya jadi direktur, Bupati Musi Rawas H Ridwan Mukti. Kami diskusi mengapa tidak meniru rumah sakit lainnya yang menggunakan nama orang,” jelas Mast Idris Usman, Selasa 31 Oktober 2023.
Seperti di Palembang ada RSMH, kemudian di Bengkulu RS M Yunus, RS Gatot Subroto di Jakarta dan lain sebagainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: