RSUD Pangeran M Amin Muara Beliti Tidak Layak, Banyak Pihak Pertanyakan Kebijakan Pindah

RSUD Pangeran M Amin Muara Beliti Tidak Layak, Banyak Pihak Pertanyakan Kebijakan Pindah

RSUD Pangeran M Amin Muara Beliti--

MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.CO.ID – RSUD Pangeran M Amin di Muara Beliti disebut belum layak untuk beroperasi.

Apalagi menggantikan operasional RS dr Sobirin milik Pemkab Musi Rawas yang berada di Lubuklinggau.

Namun Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud sudah mengeluarkan SK No.596/KPTS/RSDS/2023 tentang Penetapan Batas Akhir Pemberian Pelayanan Pada Rumah Sakit dr Sobirin Kabupaten Musi Rawas di Jl Yos Sudarso Lubuklinggau.

Dalam keputusan tertanggal 5 Oktober 2023, Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud menetapkan batas akhir pelayanan RS dr Sobirin pada 30 November 2023.

BACA JUGA:Sejarah RS dr Sobirin di Lubuklinggau, yang Mulai 1 Desember Tidak Beroperasi Lagi

Kemudian segala biaya yang ditimbulkan dalam keputusan ini dibebankan kepada APBD Kabupaten Musi Rawas 2023.

Serta, ditegaskan keputusan ini berlaku setelah tanggal yang ditetapkan, dan akan diadakan perubahan atau perbaikan, jika ada kekeliruan di kemudian hari.

Pihak yang menentang dipindahkannya operasional RS dr Sobirin ke RSUD Pangeran M Amin salah satunya adalah Anggota DPRD Musi Rawas H Alamsyah Manan.

Menurut Alamsyah, seharusnya Bupati Musi Rawas mempertimbangkan dampak sosial dihentikannya operasional RS dr Sobirin. 

BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Operasional RS dr Sobirin Dihentikan Pegawai Non ASN Masih Ada Harapan

Selain itu, saat ini RSUD Pangeran M Amin  belum memiliki izin operasional. 

Nah untuk mendapatkan izin operasional, pihak RSUD Pangeran M Amin harus memerlukan waktu yang cukup lama. 

Belum lagi, RSUD Pangeran M Amin harus mengurus izin Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang saat ini belum didapatkan. 

Alamsyah meminta Bupati Musi Rawas mencabut SK penghentian operasional RS dr Sobbirin yang sudah dikeluarkan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: