Orang Indonesia Harus Tegas Bela Palestina, Ini Alasannya, Hubungan Sejarah Jangan Dilupakan

LINGGAUPOS.CO.ID - Orang Indonesia harus tegas bela Palestina, simak alasannya berikut ini, hubungan sejarah jangan dilupakan.

Saat ini warga Palestina, mengalami pembantaian secara brutal oleh Israel, Israel  telah menyerang warga sipil yang didalamnya terdapat anak-anak hingga wanita menjadi sasaran serangan zionis Israel.

Bahkan, baru-baru ini beredar video yang memperlihatkan serangan yang dilakukan oleh militant Israel ke rumah sakit di Gaza

Dari serangan itu, sedikitnya ada 500 orang yang tewas akibat serangan Israel ke rumah sakit di Gaza, banyak pihak yang telah mengecam aksi tersebut, bahkan Indonesia.

BACA JUGA:Jokowi Kutuk Pengeboman Rumah Sakit di Gaza Palestina, Indonesia Tidak Akan Tinggal Diam

Pemerintah Indonesia mengutuk keras tindakan kekerasan Israel, yang mengebom rumah sakit di Gaza, Palestina. 

Presiden Jokowi dengan tegas menyampaikan bahwa, Indonesia juga mengutuk serangan Israel terhadap rumah sakit. Ini jelas pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional.

Namun, di tengah konflik yang berkecamuk di Timur Tengah, keadaan yang begitu memprihatinkan yang dialami oleh masyarakat Gaza, Palestina.

Ada saja yang mempertanyakan kenapa kita harus membela Palestina? Bahkan ada pihak yang bersikap skeptis terhadap masalah kemanusiaa yang dialami warga Palestina.

BACA JUGA:Ribuan Warga Inggris Lakukan Aksi Bela Palestina, Wanita Yahudi: Saya di Sini Karena Saya Seorang Insan

Namun, banyak juga yang membela Palestina, dan memberi dukungan untuk warga di Palestina hingga bantuan yang berupa donasi.

Indonesia sendiri merupakan Negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia, yang kemudian disusul Pakistan, dan Bangladesh, India.

Indonesia memiliki 86,7 persen populasi Muslim dari total penduduknya. Artinya, sangat wajar jika Indonesia memberi dukungan kepada Palestina yang menjadi korban perang dan invasi Israel.

Namun, perlu digarisi bahwa dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina sejatinya bukan hanya didasari oleh faktor agama semata.

Sumber: