Kapan Batas Akhir Salat Subuh, Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Ilustrasi salat subuh. -Foto: net-
BACA JUGA:Bansos PIP Rp1 Juta Cair, ini Kriteria Peserta Didik yang Menerima
UAS menjelaskan, cara mengukur waktu syuruq atau isyraq yaitu dengan mengurangi 15 menit dari waktu magrib di masing-masing daerah.
UAS mencontohkan waktu magrib di Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Waktu magrib di Kota Tanjung Pinang jatuh pada pukul 06.04 WIB.
Dengan demikian, setelah dikurangi 15 menit maka waktu syuruq atau terbitnya matahari di Kota Tanjung Pinang pada saat itu jatuh pada pukul 5.50 WIB.
"Jadi, di waktu dan jam inilah (5.50 WIB) Subuh di Kota Tanjung Pinang ketika itu sudah habis," terangnya.
BACA JUGA:Selain Diminta Kembali Pakai Masker, Warga Sumatera Selatan Juga Diminta Lakukan Hal ini
"Cara mudah untuk isyraq tengok magribnya, jam berapa magribnya, begitu juga isyraq. Kalau magribnya jam 6.04 maka boleh salat sunah isyraq jam enam Subuh lewat lima. Lima belas menit sebelum itu Subuh sudah habis," imbuhnya.
UAS menganjurkan, jika seseorang terbangun pada pukul 5.30 WIB, baiknya tidak langsung mengerjakan sholat shubuh, melainkan mengerjakan sholat sunnah qabliyah terlebih dahulu.
"Baru selanjutnya mengerjakan sholat Subuh setelah iqamah," ujarnya.
Menurut UAS, hal ini dikarenakan masih ada waktu selama 20 menit sebelum masuknya waktu syuruq.
BACA JUGA:Cerita Misteri: Pasar Hantu di Gunung Lawu Part 3, Beli Barang Berujung Petaka
Sementara untuk pengerjaan sholat sunnah isyraq, disebutkan UAS baru bisa dikerjakan 15 menit setelah waktu syuruq.
Sebagai contoh di Kota Tanjung Pinang dalam waktu seperti gambaran di atas, maka pengerjaan salat isyraq dikerjakan pada pukul 06.05 WIB.
"jadi kalau begitu, syuruq matahari terbit di tanjung pinang, jam 5.50. Tambah 15 menit baru boleh sholat isyraq jam 6.05," jelasnya.
Namun, Ustadz Abdul Somad juga menegaskan pentingnya berupaya melaksanakan sholat sesegera mungkin ketika waktu Subuh tiba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id