Guru di Rejang Lebong yang Jadi Korban Penganiayaan Pindah ke Lubuklinggau, Berikut Ceritanya

Guru di Rejang Lebong yang Jadi Korban Penganiayaan Pindah ke Lubuklinggau, Berikut Ceritanya

Guru korban penganiayaan di Rejang Lebong, hendak pindah ke Lubuklinggau--

BACA JUGA:Masuk Proyek Strategis Nasional, Proyek Jalan Tol Getaci Dibangun Bertahap

Guru olahraga dari SMA Negeri 7 Rejang Lebong yang dianiaya wali murid Zaharman (57), masih menjalani perawatan di RS AR Bunda Lubuklinggau.

Direktur Guru Pendidikan Menengah (Dikmen) dan Pendidikan Khusus (Diksus) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Putra Asga Elevri, Senin 7 Agustus 2023 membesuk korban.

“Memberikan dukungan moril dan materil sebagai guru, karena kami bagian dari guru di Kemendikbudristek,” jelas Putra Asga Elevri.

Putra mengatakan, kedatangan pihaknya untuk memberi dukungan baik moril maupun materil kepada Zaharman. Sebab institusinya itu ditambahkannya juga bagian dari guru.

BACA JUGA:Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Guru yang Cacat Permanen, Dilaporkan Balik ke Polres Rejang Lebong, PGRI Meradang

"Saya melihat korban luar biasa responnya," kata Putra ditemui di RS AR Bunda usai membesuk Zaharman.

Menurutnya, ada beberapa hal yang disampaikan Zaharman.

Pertama kata Putra, beliau menyatakan ingin menyelesaikan permasalahan ini sesegera mungkin.

"Beliau sudah bisa mulai tersenyum, ikhlas menerima ini. Tapi tentu saja proses hukum tetap berjalan," jelasnya.

BACA JUGA:ASTAGA, Guru Korban Penganiayaan Orang Tua Siswa di Rejang Lebong Bengkulu Cacat Permanen, ini Kronologisnya

Dan menyikapi mengenai adanya kekerasan terhadap guru, pihaknya dalam waktu dekat akan mengeluarkan regulasi untuk mencegah,  atau regulasi anti kekerasan di sekolah.

"Insya Allah ini kita sudah persiapkan. Besok kita Kementerian akan meluncurkan episode merdeka belajar ke 25. Yang intinya itu regulasi untuk mencegah atau regulasi anti kekerasan di sekolah," ia menjelaskan.

Lebih lanjut, dalam kasus yang dialami Zaharman pihaknya mempercayakannya ke kepolisian.

"Tentu lebih paham teman-teman penegak hukum. Prosesnya nanti sedang berjalan di kepolisian kemudian semuanya sudah berproses, kita percayakan kepada kepolisian yang sudah menangani," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: