Sejarah Empat Lawang, Diusulkan jadi Ibukota Keresidenan, Punya Peran Penting, Benarkah Ada 4 Pintu?

Sejarah Empat Lawang, Diusulkan jadi Ibukota Keresidenan, Punya Peran Penting, Benarkah Ada 4 Pintu?

Sejarah Kabupaten Empat Lawang yang resmi terbentuk pada 20 April 2007-Dokumen-LINGGAUPOS.CO.ID

EMPAT LAWANG, LINGGAUPOS.CO.ID – Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan terbentuk pada 20 April 2007. 

Banyak yang menyebut asal mula nama kabupaten dengan ibukota Tebing Tinggi ini berdasarkan geografis dikelilingi 4 pintu masuk dari daerah lain. Benar kah?  

Sebelum terbentuk pada 20 April 2007, disetujui Rancangan Undang-Undangnya pada 8 Desember 2006 tentang pembentukan kabupaten Empat Lawang bersama 15 kabupaten/kota baru lainnya. 

Dulunya Kabupaten Empat Lawang merupakan pemekaran dari Kabupaten Lahat.

BACA JUGA:Dijuluki Raja Petarung di Gelanggang, Begini Kehebatan Ayam Bangkok yang Jadi Primadona

Selain masyarakatnya bermatapencarian sebagai petani, kabupaten Empat Lawang mempunyai sejumlah wisata alam. 

Diantaranya, Curug Tanjung Alam di Kecamatan Lintang Kanan, Air Lintang di Kecamatan Pendopo , yang merupakan pertemuan air payau dan air lintang.

Selain itu Kabupaten Empat Lawang juga mempunyai kuliner sangat khas selain empek-empek, ada Kelicuk, Lempeng, sanga duren, serabi, kue suba,lepat, bubur suro, gonjing, serta gulai kojo.

Menurut cerita rakyat, Kabupaten Empat Lawang berasal dari kata Empat Lawangan, yang dalam bahasa setempat berarti Empat Pendekar atau Pahlawan. 

BACA JUGA:Bukan Ayam Pedaging, Apalagi Petelur, Berikut Ayam Petarung yang Berkuasa di Gelanggang

Konon pada zaman dahulu terdapat empat orang tokoh yang pernah memimpin daerah kini dikenal sebagai Kabupaten Empat Lawang.

Dikutip dari laman empatlawangkab.go.id,  sekitar 1870-1900 pada masa penjajahan Hindia Belanda,  Tebing Tinggi yang kini menjadi ibukota Kabupaten Empat Lawang memegang peran penting. 

Yakni sebagai wilayah administratif (onderafdeeling) dan lalu lintas ekonomi karena letaknya yang strategis.

Tebing Tinggi dulunya pernah diusulkan menjadi ibukota keresidenan saat Belanda pada tahun 1870-an merencanakan membentuk keresidenan Sumatera Selatan (Zuid Sumatera). Keresiden tersebut meliputi Lampung, Jambi dan Palembang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: