Ibu di Lubuklinggau Akhiri Hidup dengan Tambang, Begini Hasil Pemeriksaan Polisi

BACA JUGA:Pemkab Indramayu Suarakan Peran Penting Perempuan dan Kesetaraan Gender di Hari Kependudukan Dunia 2023

Setelah melakukan pemeriksaan kondisi korban, pihak medis menyatakan Marningsih telah meninggal dunia.  Kemudian anak dan keponakan dari korban, menyatakan menolak korban untuk dibawa ke Rumah Sakit. 

 “Pihak keluarga secara tertulis juga menolak korban dilakukan Autopsi, “ tegas AKP Denhar.

Atas kejadian tersebut dari pihak keluarga telah menerima dan menganggap kematian korban suatu musibah.

Dijelaskan AKP Denhar, berdasarkan keterangan saksi dan informasi dari tetangga, korban diduga kuat bunuh diri dikarenakan karena banyak hutang. 

BACA JUGA:Kesaktian Tuan Mandi Api, Cerita Rakyat Musi Rawas, Asal Muala Dusun Muara Beliti

Dari hasil interogasi terhadap anak korban bernama Anik, korban sebelum meninggal dunia, selama ini hanya tinggal sendirian di rumahnya. 

Saksi Yustriani menerangkan dua minggu yang lalu, korban sempat pamit melalui pesan WhatsApp, akan pergi ke Desa Trans Subur hendak ke ladang. 

Sementara itu saksi Emilina menerangkan pada 20 Juli 2023 sekira pukul 10.00 WIB sebelum korban meninggal dunia, saksi mengirimkan pesan WhatsApp menanyakan keberadaan korban. 

Saat itu dibalas oleh korban bahwa berada di rumah dan saksi diminta oleh korban untuk datang ke rumah pukul 12.00 WIB dikarenakan akan memberikan oleh-oleh.

BACA JUGA:Saling Cinta Beda Agama, Ingin Menikah, Bolehkah? Berikut Ulasannya

Selanjutnya saksi mendatangi rumah korban, mengetok pintu tidak ada jawaban.  

“Dari keterangan saksi-saksi dan tetangga bahwa korban semasa hidupnya pernah bercerita banyak hutang pinjaman uang,” jelas AKP Denhar.(*) 

 

 

Sumber: