Satu dari Tiga Jemaah Haji yang Hilang Ditemukan, Kondisinya Meninggal Dunia, ini Identitasnya

Satu dari Tiga Jemaah Haji yang Hilang Ditemukan, Kondisinya Meninggal Dunia, ini Identitasnya

Kepala Bidang Pelindungan Jemaah PPIH Arab Saudi Harun Al-Rasyid (kiri) bersama Kamsani, istri almarhum Niron Bin Sunar, jemaah haji yang hilang dan ditemukan meninggal dunia-kemenag.go.id-

BACA JUGA:Alhamdulillah! 357 Jemaah Haji Sumatera Selatan Kloter 1 Tiba dengan Selamat di Palembang

“Ketika kami berada di Surthah (kepolisian) Mina, berkoordinasi dengan pihak yang bertanggung jawab ada di sana dan melihat daftar riwayat jenazah haji Indonesia, ketiga nama yang dicari belum kami temukan,” cerita Harun.

Dalam proses pencarian di kepolisian Mina itu, Harun mendapat kiriman pesan yang menginformasikan bahwa ada jenazah dengan ciri-ciri seperti orang yang sedang dicari itu dan itu berada di RS An-Noor.

“Kami dengan tim bergerak ke sana. Pukul 10.15 WAS, kami ke sana, berkoordinasi dengan pihak Mashariq yang ada di RS An Noor, lalu menuju qismul mutawafiyat atau bagian jenazah. Di situ kami menemukan informasi yang mengarah kepada salah seorang dari tiga jenazah yang kita cari,” paparnya.

Setelah melakukan pengecekan, Harun dan tim kemudian berkoordinasi dengan ketua kloter dan istri almarhum.

BACA JUGA:Pulang dari Tanah Suci! Kesehatan Jemaah Haji Dipantau Selama 14 Hari

Petugas PPIH bersama keluarga almarhum dan maktab, lalu menuju ke ruang jenazah.

“Di situ, istri dari almarhum Niron telah melihat ciri-ciri khusus yang melekat pada diri jenazah. Beliau memastikan bahwa itu adalah jenazah suaminya,” jelas Harun.

Tahap selanjutnya, Harusn dan Tim berkoordinasi dengan pihak maktab untuk melakukan pengecekan lebih akurat.

Beberapa data dicocokkan, termasuk terkait paspor, visa, termasuk sidik jari.

BACA JUGA:Simak! Ini Jadwal Lengkap Kedatangan Jemaah Haji di Bandara-Bandara AP II

Setelah ada kepastian, tim bermusyawarah dengan pihak keluarga agar jenazah bisa diurus serta segera disalatkan dan dikebumikan.

“Setelah bernegosiasi, jenazah bisa langsung dimandikan di mighsalah (tempat pemandian jenazah). Tanpa kita sangka, pihak maktab beserta pengurus yang ada di Arab Saudi merespon keinginan kita dan keluarga membawa jenazah tersebut ke Masjidil Haram,” ucap Harun.

“(Almarhum) Disalatjenazahkan setelah Salat Magrib. Alhamdulillah bisa kami laksanakan semua di sana.

Setelah disalatkan jenazah kita bawa ke tempat pemakaman yang ada di daerah Soraya,” sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemenag.go.id