Bercadar Kelabui Polisi Jeddah, H Sulaiman Sudah 18 Kali Berhaji dengan Biaya Rp 3,5 Juta, Kok Bisa?

Bercadar Kelabui Polisi Jeddah, H Sulaiman Sudah 18 Kali Berhaji dengan Biaya Rp 3,5 Juta, Kok Bisa?

Kisah unik H Sulaiman Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Selama 20 tahun bekerja di Madinah bisa 18 kali berhaji dengan biaya sangat murah.---

LINGGAUPOS.CO.ID - Unik, kisah H Sulaiman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) selama 20 tahun bekerja di Madinah bisa 18 kali berhaji dengan biaya sangat murah. 

Meski demikian, H Sulaiman harus melakukan trik yakni salah satunya bercadar demi mengelabuhi polisi Jeddah.

Biayanya murah karena H Sulaiman tidak berangkat dari Indonesia karena dia bekerja sebagai TKI di Madinah, Arab Saudi.

Yakni 750 real atau setara Rp 3,5 juta. Kok Bisa?

H Sulaiman membongkar trik yang dilakukannya hingga bisa berhaji dengan biaya sangat murah.

“Triknya hanya bayar taksi di jalan” ujar H Sulaiman dalam unggahan akun Hello milik Hmdani bin Budiman.

 

Saat memasuki musim haji, langkah pertama yang harus dilakukan mencari dan menyimpan nomor telpon sopir taksi orang Arab Saudi asli. 

Syarat lainnya, sopir taksi ini harus bersedia menjemput ke Madinah. Nah, untuk mengelabui kepolisian saat masuk ke Jeddah, Budiman mengenakan pakaian wanita dan bercadar.

“Jadi walaupun kita laki-laki untuk keamanan masuk Mekkah kita pakai baju perempuan, pakai cadar,” ujarnya.

Kalaupun dihadang oleh Polisi Mekkah, cukup menyebut keluarga dari sopir taksi.

 

Menurutnya kalau dihadang Polisi Mekkah saat disebutkan keluarga sopir taksi, langsung  disuruh masuk. “Ya kita bisa berhaji,” ujarnya 

Sementara itu, Karto Yitno, kakek berusia 105 tahun merupakan JCH asal Ogan Komering Ulu Timur (OKUT). Dia menjadi JCH tertua asal Sumsel.

Sang kakek tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya setelah tiba di Asrama Haji Palembang, Jumat 26 Mei 2023.  

"Senang dan bahagia dapat naik haji," kata Karto Yitno saat dibincangi SUMEKS.CO. 

Dia terlihat sehat, bahkan masih dapat berdiri meski tanpa kursi roda. Hanya saja Karto Yitno terkendala pada pendengaran, jadi perlu mendekatkan ke telinga jika diajak bicara. 

Dikatakannya, seharusnya  dia sudah dapat berangkat haji pada tahun 2020. Sayangnya pandemi COVID-19 melanda, dan menjadi penghalang untuk berangkat ke Tanah Suci. Baru pada tahun 2023 akhirnya dapat menuntaskan diri untuk berangkat haji.   

"Harusnyo aku berangkat haji tahun 2020 lalu," ujarnya.

Karto Yitno dapat menunaikan ibadah haji dengan menabung hasil berkebun di desa dan dukungan dana dari anaknya. 

 

Karto Yitno sendiri tergabung pada kloter 1 gelombang pertama embarkasi Palembang. Dia bersama 354 JCH  OKUT  tiba di asrama haji Palembang pada 26 Mei 2023 dan terbang ke Arab Saudi keesokan harinya pada 27 Mei 2023. 

"Kato petugas KBIH, kami (JCH) akan berada di Arab Saudi selamo 39 hari dan akan kembali ke Tanah Air pada 6 Juli 2023," terangnya. 

 

Menurut data yang diberikan Kemenag Sumsel, seluruh JCH asal OKUT ada 943  terdaftar dan hari ini baru 355 JCH, sisanya berada di kloter 3 dan 5.(*) 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: