Tuan Guru Asih: Sosok Pendidik di Tiga Jaman

Tuan Guru Asih: Sosok Pendidik di Tiga Jaman

Foto Guru M. Zoerkasie, yang mengabdi sebagai Guru Sekolah Rakyat dari 1928 hingga 1966. -Dokpri: Drs.H. Sofian Zoerkasie; 5 Mei 2023-

Mulai berkarier sebagai guru pada tahun 1928 di Sekolah Rakyat (SR) Muarakelingi. Dengan gajinya yang sangat kecil, Guru Asih muda tetap bersemangat mengajar baca tulis hitung bagi anak-anak di Muarakelingi hingga tahun 1947. 

BACA JUGA:Para Camat Muarabeliti (2)

Pada tahun 1948, Guru Asih dipromosikan menjadi Kepala Sekolah Rakyat   di Muarabeliti hingga tahun 1950. Lokasi Sekolah Rakyat itu, kini menjadi Kompleks Gedung SMP Negeri Muarabeliti. 

Karena prestasinya yang dianggap cukup gemilang, maka pada tahun 1951 oleh Pejabat Controleur  direkomendasikan  untuk dipromosikan. 

Yakni sebagai Kepala Sekolah Rakyat di Onderneming Tabapingin yang langsung berada di bawah  manajemen NHM-PO. Singkatan dari Nederlandsche Handel Maatschaappij - Palm Onderneming. 

Sebuah perusahan dagang yang didirikan oleh Ratu Wilhelmina binti Williem III, yang berangan-angan ingin menghidupkan kembali VOC yang dinyatakan bangkrut pada 31 Desember 1799 karena skandal korupsi dan upeti kepada pejabat negeri.

BACA JUGA:Jejak BRN Airtemam (2)

Setelah mengabdi selama sembilan tahunan di Onderneming, pada tahun 1958 dipromosikan menjadi Kepala SDN No. 2 Dusun Tabapingin. Yakni SD Negeri yang kini bersebelahan dengan eks Gedung DPRD Kota Lubuklinggau. 

Dan pada tahun 1965 dimutasikan lagi menjadi Kepala SDN No. 6 Talangjawa Lubuklinggau. Beliau mengakhiri masa baktinya sebagai kepala sekolah pada 1 November 1966, dan digantikan oleh putra sulungnya Syamsul Bahri. 

Selama lebih kurang 38 tahun pengabdiannya,  tentulah ada ratusan anak didiknya yang nasibnya jauh lebih baik, merantau-lancong ke berbagai negeri dan meraih aneka penghidupan tinggi yang diberkahi. 

Banyak anak didiknya yang menghargai gurunya, walaupun tidak sedikit yang lupa dan berpongah-diri tak memedulikan nasib para gurunya dulu. 

BACA JUGA:Dunia Pendidikan di Pusaran Korupsi

Di era kini, banyak guru yang dibuli, hanya karena ingin menegakkan disiplin bagi muridnya. 

Ada yang lebih tragis lagi, ini terjadi di Bumi Silampari tahun ini: GURU DIHAKIMI DI GEDUNG PENGADILAN NEGERI, DEMI SEBERKAS DELIK YANG KEHILANGAN JIWA EMPATI. WAHAI PARA GURU DI BUMI SILAMPARI, BERJUANGLAH TERUS DEMI PENGHAPUSAN DELIK MENYESATKAN DAN TAFSIR HUKUM YANG SEMAKIN MENJAUH DARI JIWA IKHSAN! 

*) Muarabeliti,  5 Mei  2023. Penulis adalah pemerhati masalah sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: