Ini Asal Usul Tahun Baru, Sejarah, dan Perkembangannya

Ini Asal Usul Tahun Baru, Sejarah, dan Perkembangannya

Perayaan tahun baru-pixabay.com-

JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID - Tahun Baru 2023 jatuh pada Minggu 1 Januari 2023.

Sejak jatuh pada Minggu, hari libur umum Tahun Baru adalah Senin 2 Januari 2023. Sedangkan, malam Tahun Baru adalah tetap pada Sabtu, 31 Desember 2022.

Di berbagai belahan dunia, Tahun Baru merupakan suatu perayaan suatu budaya merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya.

Budaya yang mempunyai kalender tahunan semuanya mempunyai perayaan tahun baru.

BACA JUGA:Ini Daerah Penghasil Nanas Terbesar di Sumatera Selatan, Musi Rawas Peringkat 6

Hari tahun baru di Indonesia jatuh pada 1 Januari karena Indonesia mengadopsi kalender Gregorian, sama seperti mayoritas negara-negara di dunia.

Perayaan tahun baru bukanlah suatu yang baru. Sejarah tahun baru menunjukkan perayaan ini sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu.

Asal usul tahun baru berawal dari Mesopotamia.

Berdasarkan catatan sejarah, perayaan tahun baru yang paling awal terjadi di Mesopotamia pada tahun 2000 Sebelum Masehi. Mesopotamia merupakan peradaban tertua di dunia, yang terletak di antara dua sungai besar yaitu Efrat dan Tigris, kini dikenal sebagai Irak.

Bangsa Romawi awalnya menggunakan tanggal 1 Maret sebagai hari tahun baru. Budaya lain menggunakan equinox musim gugur atau titik balik matahari musim dingin untuk menandai tahun baru.

BACA JUGA:Kabar Duka, Abdul Hamid, Sosok Pak Ogah di Film Si Unyil Meninggal Dunia

Dikutip dari CNN, berbagai perayaan dan pemujaan dilakukan untuk menyambut tahun baru di masa ini.

Barulah pada 1582, saat Gereja Katolik Roma mengadopsi Kalender Gregorian, perayaan tahun baru mengalami pergeseran menjadi 1 Januari. Kalender Gregorian menandai 1 Januari sebagai tahun baru. Januari diambil dari nama Janus, dewa dengan dua wajah, satu melihat ke depan dan satu lagi melihat ke belakang.

Dari beragam tradisi dan pemujaan, makna tahun baru terus mengalami pergeseran. Banyak orang mulai membuat resolusi untuk mengubah kebiasaan buruk dan memulai kebiasaan baik.

Seperti, orang Persia Kuno yang memberi hadiah telur saat tahun baru. Tradisi ini melambangkan produktivitas yang meningkat di di tahun yang baru.

BACA JUGA:Lowongan Kerja BUMN Perum PPD untuk Laki-Laki, Lulusan SMK Sederajat, Cek Syarat dan Cara Daftar di Sini!

Tahun baru juga dijadikan momen untuk memohon keberuntungan di tahun yang akan datang. Di Amerika Serikat terdapat tradisi makan kacang polong hitam sebagai harapan untuk tahun baru.

Pada 1788 lagu tradisional Auld Lang Syne dinyanyikan di malam tahun baru. Lagu yang berarti waktu yang berlalu ini ditulis penyair Skotlandia, Robert Burns berdasarkan cerita rakyat yang berkembang saat itu.

Perayaan di pusat-pusat kota yang berlangsung hingga saat ini disebut berawal dari Times Square, New York. Perayaan di atas atap One Times Square pertama kali berlangsung pada 1904 untuk meresmikan kantor baru, Times Square. Perayaan itu dilengkapi dengan kembang api.

Pada 1907, perayaan tahun baru dengan menjatuhkan bola pertama di One Times Square diadakan pada 31 Desember 1907.

BACA JUGA:Pemegang KIS BPJS Kesehatan Bisa Dapat Saldo DANA Gratis

Pada 1942 dan 1943, penurunan bola ditunda karena Perang Dunia. Saat itu, kerumunan merayakan tahun baru dengan kesunyian, diikuti dengan lonceng yang berdering dari sebuah truk.

Saat ini, perayaan tahun baru dibuat dengan semeriah mungkin. Mulai dari pesta, terompet, kembang api, hingga petasan. Asal usul dan sejarah tahun baru mengalami banyak perubahan sejak pertama kali dirayakan.(Berbagai sumber)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: