5 Merek Baju Balap di MotoGP 2023: Ada yang Terbuat dari Kulit Kangguru, Wajib Aman dan Tahan Gesek

5 Merek Baju Balap di MotoGP 2023: Ada yang Terbuat dari Kulit Kangguru, Wajib Aman dan Tahan Gesek

Enea Bastianini memakai merek baju Alpinestars. -twitter.com/motogp/-

LINGGAUPOS.CO.ID - Selain helm, baju balap merupakan salah satu perlengkapan penting di MotoGP karena ajang ini adalah ajang olahraga yang sangat berbahaya. 

Produsen baju balap MotoGP harus menawarkan kualitas yang baik dikarenakan MotoGP pun memiliki standar tingkat keselamatan yang sangat tinggi.

Di Grand Prix sejak era 1950-an, baju balap mulai dipakai dan standarnya terus meninggi. 

Selain berfungsi menghindarkan para rider dari cedera, baju balap juga bisa menyelamatkan nyawa mereka. Alhasil, desain baju balap pun tak main-main. Riset dilakukan bertahun-tahun dan akan terus berkembang.

BACA JUGA:8 Merk Helm di MotoGP 2023, Mana yang Paling Banyak Dipakai Pembalap?

Harus Punya Ketahanan Gesek yang Tinggi

Menurut Box Repsol, baju balap para rider MotoGP dibuat secara handmade sesuai dengan ukuran tubuh mereka. Kain dan perangkat pelindung harus benar-benar pas dengan tubuh pembalap, tak boleh terlalu longgar dan tak boleh terlalu ketat.

Semua pembalap yang dinaungi Alpinestars total memiliki 13 baju pembalap per musim. Setiap baju balap butuh lebih dari tujuh jam untuk dijahit. Fakta unik: baju balap para rider MotoGP terbuat dari kulit kangguru, meski Alpinestars juga menyajikan opsi kulit sapi.

Kulit kangguru punya ketahanan gesek kurang lebih sampai 27 meter. Sebagai perbandingan, kevlar tahan gesek kurang lebih 7 meter, sementara nilon 2 meter.

Baju balap MotoGP juga harus memiliki ketebalan 1,2-1,4 cm. Sebagai perbandingan, jaket pengendara motor di jalanan umum biasanya setebal 0,9 cm.

BACA JUGA:Ranking FIFA: Argentina ke-2, Timnas Indonesia Naik Peringkat

Airbag, Berat Baju, dan 'Punuk'

Sejak 2018, pembalap Grand Prix wajib mengenakan airbag di dalam baju balap mereka, tak peduli mereknya. Selain itu, mereka juga wajib pakai pelindung dada dan punggung.

Penggunaan pelindung punggung dicetuskan oleh dua kali juara GP500, Barry Sheene, yang berkolaborasi dengan Dainese pada era 1970an.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: