Luca Marini: Motor MotoGP Kelewat Mudah Dikendarai, Peran Rider Tak Lagi Besar

Luca Marini: Motor MotoGP Kelewat Mudah Dikendarai, Peran Rider Tak Lagi Besar

Luca Marini.-twitter.com/Luca_Marini_97-

LINGGAUPOS.CO.ID - Luca Marini, pembalap Mooney VR46 Racing Team, mengaku resah melihat peta  kompetisi MotoGP jika ditinjau dari sisi performa motor. 

Menurutnya, saat ini motor-motor MotoGP terlalu mudah 'dikuasai' berkat inovasi peralatan-peralatan terbaru. Alhasil, kini peran para pembalap tidaklah sebesar dulu.

Seperti ride height device, salah satu perangkat motor yang belakangan ini menjadi perdebatan sengit di antara peserta, pengamat, dan penggemar MotoGP.

Perangkat ini dicetuskan General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, sejak 2019 membantu rider mencari grip di berbagai bagian trek.

BACA JUGA:Lionel Messi: Kenapa Disebut GOAT, Padahal Belum Pernah Juara Piala Dunia?

Namun, mulai 2023 front ride hight device resmi telah dilarang penggunaannya. Karena dinilai cukup membahayakan dan bisa bikin bengkak biaya balap. 

Ducati pun sangat kesal atas keputusan ini. Namun, sebagai salah satu rider Ducati, Marini malah yakin sejatinya MotoGP memang tak butuh alat tersebut.

Inginkan Motor yang Lebih Sulit

"Sulit memihak dalam hal ini, apalagi posisi saya takkan berubah. Entah saya setuju atau tidak, takkan ada bedanya. Namun, kami tak butuh alat itu. Saya tak yakin pertunjukan bakal lebih baik dengannya. Meski begitu, alat itu bagian dari pengembangan dan teknologi yang terus maju tiap tahun," tutur Marini via Speedweek, Jumat 9 Desember 2022.

Adik Valentino Rossi ini yakin, MotoGP tetap bisa 'hidup' tanpa alat-alat macam ride height device. Apalagi, ia merasa alat-alat tersebut justru membuat motor-motor MotoGP masa kini jadi terlalu mudah dikendarai. Atas alasan itulah kini talenta dan skill pembalap jadi tak punya peranan besar dalam menentukan hasil balap.

BACA JUGA:Marcus Rashford: Diminati PSG, Siapkan Gaji Sultan

"Saya ingin motor yang lebih sulit, motor yang tak punya alat macam itu. Dengan begitu, rider bisa bikin lebih banyak perbedaan. Di kelas ringan seperti WorldSSP300 dan Moto3, masalah terbesar adalah motornya terlalu mudah dikendarai. Kini MotoGP menuju ke arah itu. Motor kami sangat mudah dikendarai, semua rider mengonfirmasinya," ujarnya.

Hampir Semua Rider Punya Motor Pabrikan

Dengan motor yang mudah dikendarai pula, persaingan di MotoGP makin acak. Setiap rider punya kans yang sama baiknya untuk naik podium atau meraih kemenangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: