Menyetop Seluruh Pelayanan Vaksin Covid-19

Menyetop Seluruh Pelayanan Vaksin Covid-19

Ilustrasi Vaksin Covid-19--

LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID - Sempat menutup pelayanan lantaran setok vaksin Covid-19 habis, kini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lubuklinggau kembali membuka gerai vaksin mereka. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinkes Kota Lubuklinggau, Erwin Armeidi, Kamis 20 November 2022. Sayangnya ungkap Erwin, setoknya terbatas.

“Kita buka pelayanan vaksin covid-19 setelah mendapat vaksin realokasi dari Kabupaten Empat Lawang. Kita dapat 200 vial jenis Pfizer,” ungkapnya.

Vaksin re-alokasi ini jelasnya, diberikan Pemkab Empat Lawang lantaran mereka belum bisa menghabiskannya.

“Mereka takut nanti tidak terpakai karena kadaluarsa, makanya dialihkan ke kita. Alhamdulilah, Sabtu kemarin pelayanan sudah bisa kita laksanakan lagi, seluruh gerai vaksin sudah kita buka lagi. Mulai dari di Puskesmas, Mall hingga Lapangan TOS,” jelasnya.

Erwin mengaku, sebetulnya sudah sejak akhir September setok vaksin covid19 sudah mulai menipis hingga awal Oktober. Lalu diminggu kedua mereka terpaksa menyetop seluruh pelayanan vaksin Covid-19 di seluruh gerai.

“Sementara, permintaan vaksinasi Covid-19 naik lagi, ya mungkin hubungannya dengan pekerjaan atau perjalanan. Bahkan data terakhir kecendrungannya permintaan vaksin Covid19 cukup tinggi itu di Mall dan Lapangan TOS,” ungkapnya lagi.

Vaksin adalah sediaan biologis yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan adaptif terhadap penyakit infeksi tertentu. Biasanya, vaksin mengandung agen atau zat yang menyerupai mikroorganisme penyebab penyakit dan sering kali dibuat dari mikroorganisme yang dilemahkan atau dimatikan, dari toksinnya, atau dari salah satu protein permukaannya.

Agen dalam vaksin merangsang sistem imun agar dapat mengenali agen tersebut sebagai ancaman, menghancurkannya, dan mengingatnya agar sistem imun dapat kembali mengenali dan menghancurkan mikroorganisme yang berhubungan dengan agen tersebut saat ditemui pada masa depan. vaksin dapat bersifat profilaksis (misalnya untuk mencegah atau memperbaiki dampak akibat infeksi patogen pada masa depan) atau terapeutik (misalnya vaksin terhadap kanker).(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: