Cerita Para Penumpang Lion Air yang Mesin Terbakar Asal Sumsel, Bersyukur Dapat Kesempatan Hidup Kedua

Cerita Para Penumpang Lion Air yang Mesin Terbakar Asal Sumsel, Bersyukur Dapat Kesempatan Hidup Kedua

Fatia Fahmida (kanan) dan anaknya M Syahrul Fahrezi--

PRABUMULIH, LINGGAUPOS.CO.ID – Ada puluhan warga Sumatera Selatan (Sumsel) dari 129 penumpang pesawat Lion Air JT-330 tujuan Jakarta-Palembang yang terbakar mesin kirinya, Rabu 26 Oktober 2022 sore. 

Mereka, 26 orang jemaah yang pulang umrah asal Prabumulih. Salah satunya Muaz Ar-Rifqy.

Ia menceritakan, saat itu total ada 26 orang yang hendak pulang ke kota nanas usai jalankan ibadah umrah. Termasuk dirinya. 

“Untuk travel kami perwakilan, pusatnya ada di Bekasi,” sebutnya.

BACA JUGA:Cerita Penumpang Lion Air Tujuan Palembang Panik Lihat Api Bakar Mesin Kiri

Saat tahu pesawat yang mereka tumpangi terbakar mesin di sayap kiri, dia dan jemaah lain sudah pasrah dan berserah diri kepada Allah swt. 

“Pesawat kami rendah sekali terbangnya. Bahkan sangat dekat dengan atap-atap bangunan. Jalan raya terlihat sangat dekat dari dalam pesawat,” ujarnya.

Perasaannya kala itu makin kalang kabut. Panik bercampur tegang. 

“Waktu di atas laut, terlihat sangat dekat dengan air saking rendahnya pesawat kami terbang,” sambungnya. 

BACA JUGA:Ini Perjuangan Palembang Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Untunglah, seluruh penumpang benar-benar tenang. Semua berdoa, tidak ada yang buat keributan.

“Alhamdulillah wasyukurillah, cuma itu yang bisa kami ucapkan atas keselamatan dalam penerbangan itu,” tukasnya.

Sementara, penumpang lain, Gustria bercerita, dia sempat merasakan udara yang pengap dan panas saat pertama memasuki pesawat sebelum lepas landas dari Bandara Soetta. 

Sekitar 5-10 menit sebelum meski di sayap kiri pesawat terbakar, dia mendengar ledakan, seperti benda jatuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: koran.sumeks.co