Viral, Pelecehan Seksual Catcalling di Gili Trawangan

Viral, Pelecehan Seksual Catcalling di Gili Trawangan

Catcalling yang dialami seorang wisatawan di Gili Trawangan viral di TikTok. -Foto: TikTok/@miaerliana-

GILI TRAWANGAN, LINGGAUPOS.CO.ID - Viral di flatform media sosial TikTok pelecehan seksual terhadap salah seorang wisatawan di Gili Trawangan Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat akan mendalami dugaan peristiwa "cattcalling" atau pelecehan seksual salah seorang wisatawan di Gili Trawangan, NTB.

Aksi catcalling tersebut dialami oleh wisatawan saat mengunjungi destinasi wisata Gili Trawangan, dan menjadi viral di flatform media sosial TikTok.

Dalam video yang diunggah oleh akun @miaerliana, ia mengungkapkan kekesalannya terhadap warga yang meakukan catcalling kepadanya saat dia berwisata di destinasi wisata andalan di NTB tersebut.

BACA JUGA:Bejat, Ustaz Ini Minta Tolong Dipijat, Tapi Dua Santri Laki-laki Jadi Korbannya

Catcalling adalah pelecehan di jalan atau pelecehan di ruang publik berupa pelecehan yang seksual, berbasis gender.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi melalui telepon, Jumat 16 September 2022 mengatakan,"Kami sudah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melalui Dinas Pariwisata untuk memastikan kebenaran informasi, berikut kronologis kejadian terhadap apa yang diunggah melalui video,"katanya.

Ia mengatakan, pihaknya bersama Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Utara (KLU) akan menelusuri kebenaran peristiwa tersebut karena dalam unggahannya tidak jelas lokus kejadiannya, kemudian dengan siapa wisatawan tersebut mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan tersebut.

"Ini kan perlu kami dalami, kronologisnya, bagaimana dan sebagainya. Bila betul kejadiannya jelas di mana lokus dan pelakunya, ya tentu kita merasa prihatin dan harus mendorong diambil tindakan tegas sesuai ketentuan oleh pihak yang memiliki kewenangan," katanya. Namun demikian lanjutnya, bila berita atau informasi tersebut tidak benar.

BACA JUGA:NU Kota Lubuklinggau Tolak Tagbli Akbar Ustadz Khalid Basalamah

Yusron mengaku sangat menyayangkan kondisi tersebut.

"Bila berita ini tidak benar, kami sayangkan ini terjadi. Karena di tengah kondisi tamu wisatawan kita yang ke Gili dalam masa puncak-puncaknya. Di mana kunjungan perhari bisa melampaui angka 1.000 orang," katanya.

"Segera kami bertemu dengan perwakilan pelaku usaha wisata Gili dan Dispar KLU untuk mendalami berita ini," kata mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB ini.

Menurut Yusron, masyarakat harus arif menerima informasi dari media sosial. Begitu juga sebaliknya, ia berharap pelaku wisata untuk bersama-sama solid menjaga kondusivitas dan memberi keyakinan kepada seluruh wisatawan yang berkunjung ke Gili untuk mendapatkan kesempatan berlibur dalam suasana bahagia dan aman.

BACA JUGA:Berita Trending Jumat 16 September 2022, Semburan Minyak di Muba, Perawat Cabuli Adik Pasien

"Tentu saja kepada para pelaku usaha wisata maupun semua pihak tidak saja di Gili tetapi di tempat-tempat destinasi lainnya di Lombok dan Sumbawa harus tetap memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan kita untuk menghadirkan hospitality yang berkualitas dan menjamin mereka nyaman berada di destinasi kita," katanya. (antara/ket/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: