Kasus Bullying Pelajar, Bupati Empat Lawang Tegas
Potongan video aksi bullying pelajar SMPN 1 Talang Padang Kabupaten Empat Lawang--Facebook
BACA JUGA: Kades Tak Menyangka, Warganya yang Polisi Terlibat Pembobolan ATM
Diketahui bahwa peristiwa penganiayaan itu terjadi di luar jam sekolah sekitar jam 13.00 WIB.
“Ya, kita berikan sanksi tegas bahwa dua orang siswa ini dikeluarkan dari sekolah dan juga tidak bisa diterima di sekolahan manapun yang ada di Empat Lawang,” kata Jhon Heri.
Namun demikian pihaknya tetap memikirkan masa depan pelaku. Kalau pelaku mau minta surat rekomendasi untuk pindah sekolah ke daerah lain tetap dilayani, atau pelaku mau mengambil sekolah kesetaraan/paket juga bisa kita berikan surat rekomendasi.
“Mereka masih remaja, tetap kita berikan kesempatan untuk bersekolah di tempat lain, siapa tahu dengan diberikannya sanksi tegas ini mereka bisa berubah menjadi lebih baik di tempat lain,” jelas John Heri.
BACA JUGA:Kadis Ketahanan Pangan Serahkan Senpi ke Polsek
Sementara untuk korban, lanjut John Heri, dirinya sudah memanggil wali siswa, korban dan kepala sekolah. Korban akan diberikan pelayanan untuk konsultasi dengan psikolog agar bis mengetahui sejauh mana dampak psikis yang dirasakan oleh korban.
“Menurut keterangan kepala sekolah, korban mempunyai jiwa yang kuat, namun tetap kita akan pantau kondisi psikisnya agar korban tidak mengalami trauma,” tuturnya.
Diketahui, asi diduga perundungan terjadi pada salah seorang siswa SMP di Kecamatan Talang Padang Kabupaten Empat Lawang.
Dugaan perundungan itu terungkap setelah beredar video berdurasi 2 menit 08 detik yang mempertontonkan kekerasan terhadap salah seorang siswa.
BACA JUGA:Jaksa Hadirkan Konsep Hukum Baru, Tajam ke Atas Humanis ke Bawah
Di dalam video yang beredar di melalui jejaring sosial itu, tampak dua orang siswa melakukan kekerasan fisik terhadap temannya dengan cara ditendang juga ditampar.
Tak hanya itu salah seorang siswa yang diduga temannya pelaku ikut memukul siswa tersebut menggunakan kayu. Raut wajah siswa yang dipukul nampak ketakutan karena terus-terusan dikeroyok serta dikerubungi oleh belasan siswa lainnya.
Terdengar juga suara ancaman serta makian terhadap siswa tersebut untuk tidak melaporkan hal ini. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: sumeks.co