Saat Main Judi, 8 Warga Musi Rawas Diculik Kemudian Dibuang Polisi Gadungan

Saat Main Judi, 8 Warga Musi Rawas Diculik Kemudian Dibuang Polisi Gadungan

Ilustrasi Judi.--

LINGGAUPOS.CO.ID -  Delapan orang warga Musi Rawas menjadi korban penculikan oleh empat orang yang diduga polisi gadungan.

Kejadiannya Senin (15/8/2022) sekitar pukul 00.15 di Rumah Makan (RM) depan PT SAS Dusun 3 Desa Petunang Kecamatan Tuah Negeri Kabupaten Musi Rawas.

Para korban diketahui adalah Hendra (38), Andes (30), Suri (43) dan Subher 40 tahun. Keempatnya adalah warga Desa Petunang Kecamatan Tuah Negeri.

BACA JUGA:Kronologis Aksi Pembobolan ATM BRI Oleh Oknum Polisi, Termasuk Caranya Kabur dari Lokasi

Kemudian 4 orang lainnya, adalah sopir pengangkut Tandan Buah Segar (TBS) yakni Ali (50), Junaidi (47) dan dua orang lainnya.

Seperti diceritakan Hendra (38), awalnya mereka sedang nongkrong sembari main judi kartu (berong).
“Sekitar pukul 00.15 tiba-tiba datang mobil merk Sigra warna putih langsung berhenti di dekat kami. Keluar empat orang pria bertubuh sedikit gemuk dan pendek menggunakan masker dan topi,” kata Hendra.

Empat orang ini mengaku polisi. Selanjutnya melakukan penangkapan atas tuduhan judi. Delapan orang ini, kemudian dimasukkan ke dalam mobil.

BACA JUGA:Viral Wanita Pencuri Coklat Naik Mercy Ancam Pegawai Alfamart Pakai UU ITE, ini Kata Alfamart

“Di dalam mobil, mata ditutup menggunakan lakban. Ponsel dan dan dompet kami disita,” ceritanya.
Mereka pun dipukuli dengan cara ditampar dan ditendang. “Mereka juga meminta uang tebusan damai agar tidak diproses secara hukum sebesar Rp20 juta,” kata Hendra.

Hendra dan tiga warga Petuang diminta Rp5 juta. Sementara 4 korban lainnya diminta Rp15 juta. Uang itu harus segera ditransfer.

Akhirnya ke-8 orang ini menghubungi keluarganya diminta untuk mengirimkan uang, agar mereka dilepaskan.
“Setelah uannya dikirim. Saya dan 3 teman saya diturunkan di Empat Lawang. Sementara 4 orang lainnya di Lahat,” katanya sambil menjelaskan, ponsel dan dompet mereka dikembalikan setelah diturunkan.

BACA JUGA:Oknum Polisi Pelaku Pembobol ATM di Lubuklinggau, Juga Bobol ATM di Empat Lawang

Hendra dan 3 rekannya kemudian pulang ke Petunang dan menceritakan kasus ini.

“Saya tidak bisa melihat secara jelas wajah keempat orang mengaku polisi ini karena mata kami ditutup menggunakan lakban. Kemudian, saat dibuang dijalan kami tidak boleh membuka mata sebelum kendaraan mereka pergi. Apalagi, plat kendaraannya juga dilepas,”pungkasnya.(kris/msh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: