Rusia Serang Odessa, Tidur pun Harus Pakai Helm dan Rompi Anti Peluru

Rusia Serang Odessa, Tidur pun Harus Pakai Helm dan Rompi Anti Peluru

 

LINGGAUPOS.CO.ID - Rusia mengumumkan bahwa mereka telah menyerang sebuah lapangan terbang di wilayah Odessa, Senin 20 Juni 2022. 

 

Dua drone Bayraktar TB2 dan stasiun kontrol angkatan udara berhasil dilumpuhkan. Kontributor Harian Disway Bud Wichers yang baru tiga hari di Odessa terkurung di hotelnya.

BACA JUGA: Ini Odessa, Warganya Santai Saja Dengar Sirine Tanda Serangan Roket Rusia

“DAMN, I just woke up. The whole building was shaking like crazy (Sialan, aku terbangun. Semua gedung berguncang sangat kencang, Red),” ujar Budi, Senin, 21 Juni 2022.

Sebuah roket mendarat tak jauh dari hotelnya. Ledakan di pagi hari itu membuat orang-orang Ukraina berhamburan menuju bunker perlindungan bom.

BACA JUGA: Gara-gara Foto, Boleh Meliput Pertemuan Presiden Ukraina dengan Presiden Prancis

Budi tak mau ikut panik seperti mereka. Ia keluar ruangan melihat apa yang terjadi sambil menenteng kameranya. Jalanan sudah sangat kosong.

Langit masih cerah. Namun, Budi tak melihat ada asap dari ledakan itu. “Tapi kami bisa menciumnya,” kata Budi.


Budi mencopot helm anti pelurunya agar wajahnya terlihat. Ia bersembunyi di toilet hotel dan menjauhi jendela di Odessa.-Bud Wichers/Harian Disway-
Budi mencopot helm anti pelurunya agar wajahnya terlihat. Ia bersembunyi di toilet hotel dan menjauhi jendela di Odessa.-Bud Wichers/Harian Disway-

Tak lama kemudian, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengumumkan rudal Onyx berpresisi tinggi dari sistem rudal Pantai Bastion menghantam lapangan terbang Odessa.

Selain pangkalan utara, drone andalan Ukraina Bayraktar TB2 dan dua drone model lain berhasil dihancurkan. Jaraknya hanya beberapa kilometer dari tempat Budi menginap.

Hari itu, Rusia juga mengklaim telah menghancurkan 12 peleton artileri di wilayah Dzerzhinsk, Novgorodskaya, Nikolaevka, Leninskoye, Zaitsevo. Wilayah selatan jadi sasaran operasi.

Ledakan pagi itu terulang beberapa jam kemudian. Odessa benar-benar dihujani rudal dan artileri. Budi terkurung di kamarnya. Ia terus memakai helm dan rompi antipelurunya. “Tidur pun aku pakai,” lanjut Budi.

Rilis Rusia kembali muncul. Mereka mengklaim telah menghancurkan 148 area konsentrasi militer Ukraina, 25 pos komando, serta 59 unit artileri.

Sebanyak 450 prajurit Ukraina gugur sekejap. Ukraina juga mengalami kerugian besar karena 13 kendaraan lapis baja dan 16 kendaraan tempur khusus hancur.

Ukraina bukan tanpa perlawanan. Suara roket yang mereka luncurkan terdengar sangat nyaring dari jendela hotel Budi.

Ia benar-benar terjebak di tengah jual beli serangan itu. Sebenarnya ada jurnalis asal Inggris yang menemaninya di Odessa: Alan Duncan. Mereka satu hotel tapi tidak sekamar. Budi di kamarnya seorang diri.

Militer Ukraina melarang siapa saja ke luar ruangan. Rusia sudah sangat dekat. Budi tak bisa liputan. Baginya, itu tentu sangat menyebalkan.

Ingin sekali ia berkeliling Odessa. Melihat pelabuhan yang sangat terkenal itu. Budi juga punya misi pribadi: menabur bunga di laut Odessa.

Seorang teman lama yang tinggal di kota itu meninggal karena kanker: Elisabeth Johanna Maria van Emden.


Bunga mawar yang diletakkan di jendela hotel Budi di Odessa.-Bud Wichers/Harian Disway-

Militer Ukraina melarang semua warga sipil pergi ke tepi laut. Area pelabuhan yang menjadi satu-satunya pintu keluar ekspor jagung, gandum dan minyak biji bunga matahari Ukraina menjadi kawasan yang paling rentan diserang.

Rusia memang ingin sekali menguasai wilayah itu. Selain pintu ekspor bahan pangan, bantuan peralatan militer Eropa juga dikirim dari pelabuhan itu.

Budi sudah menyiapkan bunga mawar merah untuk penghormatan terakhir untuk temannya. Ia letakkan bunga itu di kaca jendela sambil menunggu situasi mereda.


Tiga tangkai bunga mawar diletakkan di balik pagar gereja Kaatedral Odessa.-Bud Wichers/Harian Disway-

Mantan komedian yang menjadi presiden itu membuat pernyataan resminya setelah mengunjungi militer dan rumah sakit di Odessa. Ia mengecam serangan ke wilayah yang dihuni ribuan rakyat sipil itu.

“Kembali ada serangan terhadap Kharkiv dan Odessa. Mereka juga menyerang Donbas dengan Brutal. Ini jahat. Kejahatan yang hanya dapat diatasi di medan tempur. Kami akan mempertahankan Lysychansk, Sievierodonetsk (di timur, Red). Ini adalah pertempuran yang paling berat,” kata Zelenskyy kepada awak Media, Senin, 20 Juni 2022.

Setelah mendengar pernyataan itu, Ukraina bersiap untuk pertempuran besar-besaran. Korban yang jatuh mungkin bakal sangat besar. 

“Now, the relaxed atmosphere from 2 days is replaced with fear and insecurity (Sekarang, atmosfer yang santai selama dua hari itu berganti dengan ketakutan dan kegelisahan, Red),” kata fotografer Belanda yang tinggal di Surabaya itu.

Bagaimana perasaan Budi? Ia juga manusia. Meski punya pengalaman 20 tahun di medan perang, rasa takut itu pasti ada. Ia pergi untuk kembali. (harian disway)

Mencoba Keluar Hotel untuk Wawancara Wali Kota Odessa, baca selanjutnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harian disway