Tantangan Masyarakat di Tengah Kenaikan Harga dan Arus Informasi Digital
Reva Fitriani--
Oleh: Reva Fitriani *)
Saat ini, masyarakat Indonesia tengah dihadapkan pada dua tantangan besar sekaligus, yakni kenaikan harga kebutuhan pokok dan derasnya arus informasi di media digital.
Kondisi ini tidak hanya berdampak pada ekonomi rumah tangga, tetapi juga pada pola pikir dan perilaku sosial masyarakat.
Situasi tersebut menuntut hadirnya keadilan dan perlindungan bagi seluruh rakyat, sebagaimana nilai Sila ke-5 Pancasila, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
BACA JUGA:Krisis Harga Kebutuhan Pokok dan Ancaman Kesejahteraan Sosial
Kenaikan harga bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan kebutuhan harian lainnya membuat banyak keluarga harus mengencangkan ikat pinggang.
Kelompok masyarakat menengah ke bawah menjadi pihak yang paling terdampak karena penghasilan yang tidak sebanding dengan peningkatan biaya hidup.
Hal ini menunjukkan bahwa keadilan sosial belum sepenuhnya terwujud, sehingga pemerintah perlu mengambil peran aktif melalui kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil agar kesejahteraan dapat dirasakan secara merata sesuai amanat Pancasila.
Di sisi lain, perkembangan media sosial yang begitu cepat justru sering memperkeruh keadaan.
Informasi yang belum tentu benar mudah tersebar luas dan memicu kepanikan, terutama terkait isu ekonomi dan kebijakan publik.
Kurangnya literasi digital dapat memperlebar ketimpangan informasi di masyarakat, yang pada akhirnya merugikan kelompok tertentu dan bertentangan dengan prinsip keadilan sosial.
Oleh karena itu, dibutuhkan peran bersama antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah harus bersikap adil dan transparan dalam menyampaikan informasi serta menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
Sementara itu, masyarakat dituntut untuk lebih bijak, kritis, dan bertanggung jawab dalam menyikapi informasi digital.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
