6 Fakta Terkait Pelecehan Dokter Kandungan di Garut, Korban Diduga Capai Ratusan Orang
6 Fakta Terkait Pelecehan Dokter Kandungan di Garut--
Diketahui korban ini enggan disebutkan identitasnya dan bukan bagian dari dua korban yang telah didata oleh pihak berwajib. Dirinya mengaku jika belum melapor ke Polisi atau pihak manapun.
Ia lalu mengakui tidak langsung melawan atau memberontak saat dokter tersebut melakukan tindakan tidak senonoh terhadap dirinya. Karena, ia merasa pada saat itu sangat tertekan dan ketakutan.
BACA JUGA:70 Polisi Musi Rawas Ikut Amankan PSU Pilkada Empat Lawang, Kompol Hendri: Jalankan Tugas Sesuai SOP
“Enggak, enggak bisa berontak soalnya takut banget, takut salah ya. Takutnya emang gitu cara periksanya. Malah aku langsung cerita dan kata suami aku juga gitu. Kayaknya itu periksanya kayak gitu masih positive thinking kita berdua itu,” ungkapnya.
menurut keterangan korban, jika dirinya dan suami percaya dengan Dokter tersebut, karena merupakan spesialis Obgyn atau kandungan.
“Spesialis Obgyn apa gitu kak dia itu, makanya aku berani banget kontrol tiap bulan sama beliau,” ujarnya.
Lebih lanjut, korban berharap agar Muhammad Syafril Firdaus mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya. Sebab, perbuatan yang dilakukan Muhammad Syafril Firdaus telah menimbulkan trauma dan berdampak pada mental para korban.
BACA JUGA:Resmikan Proyek Fasilitas Gas Akatara di Jambi, Wamen ESDM: Hasilkan LPG 3 Kg
4. Tidak Lagi Praktek
Akibat kasus viral ini diketahui Dokter Kandungan ini tidak lagi melakukan praket di Klinik dan Rumah Sakit manapun di Wilayah Garut, Jawa Barat. Hal ini berdasarkan hasil dari koordniasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dengan Dinas PPPA Garut.
Sebelumnya Muhammad Syafril Firdaus ini diketahui praktik di Karya Harsa, Anisa Queen dan RSUD Malangbong.
5. Alumni Universitas Padjajaran
BACA JUGA:Komisi III DPRD Lubuk Linggau Sidak Rumah Dinas Wali Kota, Wansari Tegaskan Ini
Muhammad Syafril Firdaus merupakan alumni Program Spesialis di Fakultas Kedokteran dari Universitas Padjajaran (Unpad). Hal ini telah dibenarkan oleh pihak Unpad melalui Kepala Kantor Komunikasi Publik Dandi Supriadi.
“Khusus berkaitan dengan terduga pelaku pada kasus di Garut yang videonya telah viral saat ini, hasil penelusuran identitasnya menunjukkan memang benar mengarah ke alumni program spesialis di Fakultas Kedokteran Unpad,” jelas Dandi.
6. Korban Capai Ratusan
Kesaksian salah satu mantan asistennya, terungkap bahwa tidak semua pasien mengalami pelecehan. Rupanya, dokter ini memiliki preferensi khusus dalam memilih korban.
BACA JUGA:Satu Calon Bupati Tidak Hadir Deklarasi PSU Pilkada Empat Lawang, Ini Pesan Herman Deru Untuk KPU
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
