Dampaknya lahirkan bentuk pertanggungjawaban segar, tapi rawan guncangan: pendapat berapi-api, berita palsu, perpecahan, serta perpecahan yang buat pemerintah buru-buru bereaksi daripada rencana matang ke depan.
Pemerintah dapat ambil untung lewat profil resmi yang jujur, pemantauan data, serta tim humas daring yang proaktif untuk obrolan timbal balik, sekaligus galakkan pemahaman digital warga demi pengawasan yang membangun.
Kerja sama antara warganet dan aparatur negara sebaiknya wujudkan demokrasi maya yang dewasa, di mana media sosial jadi forum tajam tanpa keributan, serta topang aturan jitu jangka panjang.
*) Penulis adalah Mahasiswa Institut Teknologi Muhammadiyah Sumatera (ITMS)