Nanik mengaku sedih saat melihat foto maupun video yang memperlihatkan kondisi anak-anak keracunan setelah menyantap MBG.
Padahal, menurut dia, niat Presiden Prabowo Subianto dan pemerintah adalah ingin membantu memenuhi gizi anak-anak. “
“Kami punya mimpi, agar anak-anak Indonesia mempunyai keadilan dalam pemenuhan gizi, tapi tidak kami duga. Ternyata saat ini luar biasa. Banyak masalah yang terjadi,” ucapnya.
Dia menegaskan, satu nyawa anak pun adalah tanggung jawab BGN, pemerintah, maupun SPPG yang menyediakan MBG.
BACA JUGA:Bareskrim Pantau Kasus Keracunan MBG, Kendati Ditangani Polda dan Polres Masing-masing
“Satu anak pun sakit, itu adalah menjadi tanggung jawab kami, adalah kesalahan kami sebagai pelaksana,” tukasnya.
Presiden Prabowo Subianto menyikapi serius ribuan kasus keracunan yang terjadi.
"Ini masalah besar. Jadi, pasti ada kekurangan dari awal, tapi, saya juga yakin bahwa kami akan selesaikan dengan baik," katanya begitu mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma usai pulang lawatan ke luar negeri.
Selama kunjungan, dia terus memantau perkembangan kasus keracunan MBG yang silih berganti terjadi.
BACA JUGA:Ada Temuan Ulat Dalam Buah MBG, SPPG Yang Suplay Menu di SD Lubuk Linggau Langsung Gerak Cepat
Dia akan segera memanggil Kepala BGN Dadan Hindayana bersama sejumlah pejabat terkait untuk membahas langkah penanganan. Diakui Presiden, sejak awal pelaksanaan Program MBG masih terdapat sejumlah kekurangan.
Namun, Presiden minta agar permasalahan ini tidak dipolitisasi dan menekankan bahwa MBG ditujukan untuk membantu anak-anak yang kesulitan mendapatkan makanan bergizi.
"Jangan sampai ini dipolitisasi. Tujuan makan bergizi adalah untuk anak anak kita yang sering sulit makan. Mungkin kita ini makan lumayan, mereka itu makan hanya nasi pakai garam. Ini yang harus kita atasi," pungkas dia.
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial di LINK INI