Sudah 6.452 Orang Keracunan MBG, 40 Dapur SPPG Ditutup, Prabowo: Jangan Dipolitisir

Senin 29-09-2025,08:00 WIB
Reporter : Endang Kusmadi
Editor : Endang Kusmadi

LINGGAUPOS.CO.ID - Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN) sejak Januari hingga 21 September 2025 sudah terjadi 6.452 kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Naik 1.092 kasus dari data per 14 September dengan 5.360 kasus.

Ada lima provinsi dengan jumlah kasus keracunan paling banyak. Jawa Barat dengan 2.012 kasus, DI Yogyakarta 1.047 kasus, Jawa Tengah 722 kasus, Bengkulu 539 kasus dan Sulawesi Tengah 446 kasus.  

“Ada sejumlah penyebab keracunan MBG. Misalnya. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang masih baru, belum terbiasa memasak dalam porsi besar, hingga mengganti supplier bahan baku,” kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.

Dadan minta mitra dapur umum lebih hati-hati. Ia pun menyesalkan kejadian yang masih terjadi, padahal menargetkan nol kasus kejadian luar biasa (KLB). 

BACA JUGA:Wakil Kepala BGN Minta Kasus Keracunan MBG Jangan Ditutup-tutupi

Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang menambahkan, pihaknya sudah menutup 40 dapur SPPG dari 45 SPPG yang tidak menjalankan standard operating procedure (SOP) dengan benar. 

 “Dari 45 dapur itu, 40 dapur kami nyatakan ditutup untuk batas waktu yang tidak ditentukan,” ungkapnya. Penutupan terus dilakukan sampai semua penyelidikan, baik investigasi maupun perbaikan sarana dan fasilitas selesai dilakukan. 

BGN juga telah mengeluarkan surat kepada para mitra untuk segera memberikan batas waktu satu bulan untuk melengkapi Sertifikat Laik Higine dan Sanitasi (SLHS).

Dapur SPPG juga diminta untuk melengkapi sertifikat halal dan sertifikat untuk penggunaan air yang layak pakai dalam waktu satu bulan. 

BACA JUGA:Wakil Kepala BGN Menangis, Minta Maaf Banyak Kasus Keracunan MBG, Janji Tanggung Biaya Pengobatan

“Apabila dalam waktu satu bulan itu ternyata mereka tidak memenuhi tiga hal ini, maka kami akan menutup,” kata dia.

BGN juga menegaskan, seluruh SPPG akan dievaluasi dalam waktu satu tahun untuk melihat perkembangan penyajian MBG. Dalam satu tahun, ada klausal BGN bisa menghentikan sepihak kerja sama itu. 

“Kami tidak akan main-main dengan kesehatan anak-anak di Indonesia,” cetuk Nanik. 

Ia mengatakan, akibat 45 dapur yang tidak jalankan SOP, kini 9.400 dapur lain bisa jadi terancam Di September 2025 saja, tercatat sudah terjadi 70 kasus keracunan dengan 5.914 pelajar jadi korban.

BACA JUGA:Beredar Informasi Pelajar Keracunan MBG di Musi Rawas, Sampai Dirujuk ke Rumah Sakit

Kategori :