“Cek dulu kondisi makanannya jangan langsung dibagikan kepada siswa agar hal semacam ini tidak lagi terjadi,” jelasnya
Dia kemarin sudah melihat secara langsung penanganan terhadap para pelajar yang keracunan MBG di Puskesmas Pedamaran.
“Kalau ada yang tidak bisa ditangani maksimal, bisa dirujuk ke RSUD Kayuagung,” tuturnya.
Sekda juga minta pengawasan terhadap para pelajar yang sudah diperbolehkan pulang ke rumah setelah kondisi mereka membaik tetap dilakukan. “Jangan dibiarkan, harus dicek lagi kondisinya,” pesan dia.
Ia juga sempat melihat dapur SPPG dan ada penekanannya terkait masalah pengolahan limbah. Ia meminta Dinas Lingkungan Hidup melakukan pengecekan berkala dan melakukan pengawasan.
"Laporan peninjauan kami ini akan dilaporkan ke pusat sudah berkoordinasi dengan Korwil BGN, menjadi bahan tindak lanjut ke depannya," tuturnya.
Untuk memastikan dugaan keracunan itu, telah diambil sampel feses, darah dan menu MBG. Semua dibawa ke BPOM untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.
BACA JUGA:Peserta Didik Baru di SD Negeri 37 Lubuk Linggau Dapatkan Seragam Sekolah Gratis Hingga MBG
“Dari hasil wawancara, selang waktu antara distribusi dengan konsumsi terlalu lama. Harusnya dua jam.Nah ini ada yang hingga 4 jam baru dimakan,” ujar dia.
Asmar juga mengingatkan MBG di sekolah tidak boleh dibawa pulang, karena kalau dibawa pulang ada jeda waktu yang membuat menu mungkin sudah basi. “Mudah-mudahan ini jadi yang pertama dan terakhir,” pungkasnya.
Kasus Ketiga Kalinya
Keracunan menu MBG ini merupakan yang ketiga kali di Sumsel. Pada 5 Mei lalu, 165 pelajar dari 10 sekolah, jenjang SD hingga SMK di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang mengalaminya. Akibat menu MBG yang disediakan CV KL tidak steril.
BACA JUGA:Setiap Daerah di Sumatera Selatan Diminta Siapkan Lahan untuk SPPG MBG, ini Syaratnya
Dari hasil pemeriksaan terhadap air bersih yang digunakan dalam pengolahan bahan makanan MBG menunjukkan kalau airnya tercemar.
Air dari sumur bor dan PAM yang digunakan pihak katering ternyata mengandung Total Coliform dan E Coli yang melebihi ambang batas baku mutu.
Sebelumnya, 8 pelajar SDN 7 Tebing Tinggi juga keracunan MBG pada 18 Februari 2025. Mereka mengalami sakit perut, mual muntah, pusing bahkan ada yang harus dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit.