Dokter Dyah Novita Anggraini menyebut tepung jagung punya kandungan indeks glikemik yang tinggi.
Standar indeks glikemik yang normal ini yaitu di bawah 55, sedangkan tepung jagung punya lebih dari 55.
Selain itu, tepung jagung juga dicerna tubuh dengan sangat cepat, yang menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
Oleh sebab itu, tepung jagung mungkin bukan tambahan yang tepat untuk pola makan penderita diabetes tipe 2.
BACA JUGA:Malam Tahun Baru Enak Bakar Jagung, Berikut Resepnya
4. Berat Badan Meningkat
Ada sebuah studi oleh Universitas Princeton, Amerika Serikat yang menyebut tikus laboratorium yang mengunsumsi High Fructose Corn Syrup (HFCS) secara substansial lebih berat bobotnya dibanding tikus yang diberi makan gula meja.
Sebagai informasi, HFCS atau sirup jagung ini tinggi akan fruktosa yang terbuat dari pati jagung.
5. Tekanan Darah Tinggi
BACA JUGA:Simak 3 Manfaat Konsumsi Air Rebusan Jagung, Ampuh untuk 3 Penyakit Ini
Mengutip juga dari Live Strong, mengonsumsi HFCS juga berkontribusi pada tekanan darah tinggi.
Para peneliti dari University of Colorado Denver Health Sciences Center, AS, menemukan orang yang mengonsumsi banyak minuman soda dengan HFCS memiliki peningkatan risiko tekanan darah tinggi.
6. Amylophagia
Amylophagia merupakan kondisi pada saat seseorang suka makan terigu mentah, termasuk tepung jagung. Hal ini masuk dalam gangguan makan pica alias perilaku makan tidak wajar.
BACA JUGA:Kronologis Meninggalnya Pelaku Penembakan Anak Mantan DPRD Musi Rawas, Jenasah Dijemput di Bengkulu
Yang mana, konsumsi tepung maizena murni yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah.