(14). Zuhri Syawal, SP., MSc. MEng (2021 s/d 25-11-2021);
BACA JUGA:Menjenguk Gedung Tua Bappeda Musirawas
(15). Kgs. Efendi Feri, SSTP
(25-11- 2021 s/d 19-09- 2023);
(16). Erwin Syarif, ST, MM. (29-9-2023 s/d sekarang).
F. Perpindahan Kantor Bappeda
BACA JUGA:Karangketuan: Jejak Antropologis dan Kisah Heroiknya (7)
Masih menurut Drs. H. Sofian Zurkasie, pada awal pembentukannya, Bappeda Mura menempati salah satu ruangan di Perkantoran Pemda Mura di Lapangan Merdeka, yang kini menjadi Kompleks Masjid Agung As-Salam Lubuklinggau.
Pada sekira tahun 1983-1990, seiring dengan perpindahan perkantoran Pemda Mura ke lokasi baru di area eks erpacht perkebunan sawit di Tabapingin, maka dibangunlah gedung Bappeda dua lantai yang menyatu dengan Auditorium, Op-Room, dan kantor Wakil Bupati serta markas Satpol PP. Gedung itu diapit oleh Kantor Bupati di hulu dan Gedung DPRD di sebelah hilirnya.
Lebih kurang 33 tahun Bappeda Mura bermarkas di Tabapingin, ketika akhirnya harus “bedol kantor” ke ibukota baru di Muarabeliti. Hal ini merupakan konsekuensi logis seiring dengan pemekaran wilayah Kab. Mura, yang melahirkan Kota Lubuklinggau di tahun 2001.
Dan sejarah mencatat bahwa Ibukota Kab. Musirawas harus kembali ke Muarabeliti yang pernah dipindahkan ke Lubuklinggau oleh Kolonial Belanda pada Selasa 3 April 1934, sembilan puluh tahun yang lalu.
*) Muarabeliti SUMSEL, 17 Desember 2024
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI