4 Fakta Mengenai Racun Putas yang Dijadikan Ipar Adalah Maut di Palembang untuk Bunuh Adik Dicampur Jamu

Jumat 20-12-2024,11:00 WIB
Reporter : Endang Kusmadi
Editor : Endang Kusmadi

Racun Putas berwarna putih dan berbentuk kristal atau butiran-butiran padat. 

Secara komersial, senyawa kimia ini dapat mengendalikan hama, melapisi logam, dan mengekstraksi emas atau perak dari bijinya.

Gas hidrogen sianida yang dilepaskan oleh racun Putas memiliki bau menyerupai almond pahit yang khas, atau ada juga yang menggambarkan seperti bau sepatu yang sudah apak. 

BACA JUGA:Pengembangan dari Lubuk Linggau, Polda Sumsel Amankan 50 Kg Sabu

Namun, sebagian besar orang tidak dapat mendeteksi baunya. 

Sehingga, pada kasus orang yang diracuni, mereka jarang bisa mendeteksi adanya tanda-tanda zat berbahaya.

2. Efek Racun Putas

Paparan racun Putas bisa berakibat fatal dan cepat. Putasium sianida melepaskan gas hidrogen sianida, yaitu zat kimia sangat beracun. 

BACA JUGA:HP Korsleting Sebabkan 2 Rumah Terbakar di Lubuk Linggau, Berikut Penjelasan Polisi

Jika terhirup dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan oksigen.

Zat ini memiliki efek ke seluruh tubuh, terutama pada sistem organ yang paling sensitif terhadap kadar oksigen rendah yaitu sistem saraf pusat (otak), sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), dan sistem paru-paru. 

Paparan racun Putas bisa melalui kontak kulit, kontak mata, menghirup, atau menelan.

3. Cara Kerja 

BACA JUGA:Agus Guru Les Piano di Palembang Cabuli Murid Saat Mengajar

Respirasi sel adalah proses vital dalam tubuh yang menggunakan oksigen untuk menghasilkan adenosine triphosphate (ATP), yaitu sumber energi utama untuk sel. 

Sianida dapat mengganggu proses pernapasan seluler dengan mengikat sitokrom oksidase, yaitu enzim utama yang mengunci rantai pernapasan. 

Fenomena ini dapat menghalangi respirasi intraseluler dan meningkatkan sintesis asam laktat.

Sianida juga dapat mengikat enzim penting lainnya dan merusak sistem saraf melalui peroksidasi lipid. 

Kategori :