Mengenal Sosok Jenderal Ahmad Yani, Pahlawan Revolusi Dikenang Hingga Kini

Jumat 08-11-2024,14:24 WIB
Reporter : Endah Sari
Editor : M Raihan Putra

BACA JUGA:Menuju Hari Pengayoman ke-79, Bapas Kelas II Musi Rawas Utara Gelar Upacara Tabur Bunga di Makam Pahlawan

Ahmad Yani juga berhasil menumpas perlawanan DI/TII setelah membentuk pasukan khusus yang dikenal sebagai ‘Benteng Raiders’.

Singkat cerita, pada 1960 Ahmad Yani mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal dan dipromosikan menjadi wakil KASAD (Kepala Satuan Angkatan Darat).

Pada 23 Juni 1962, Mayor Jenderal Ahmad Yani dilantik menjadi KSAD, jabatan tertinggi di Korps Angkatan Darat, menggantikan Jenderal Nasution.

Meninggal Dalam Peristiwa G30S

BACA JUGA:Biografi Tan Malaka: Bapak Republik yang Terlupakan

Pada 1 Oktober 1965, sekitar pukul 03.00-04.99 WIB, terjadi kegaduhan di kediaman Ahmad Yani karena segerombolan pasukan berseragam Cakrawibawa menerobos masuk.

Tidak lama kemudian, terdengar suara tembakan senjata yang ditujukan kepada Letjen Ahmad Yania.

Letjen Ahmad Yani pun tertembak di depan kamarnya dan meninggal di tempat, disaksikan oleh anak-anaknya.

Segerombolan orang pelaku G30S itu menculik Jenderal Ahmad Yani yang sudah tidak bernyawa dan membawanya ke suatu tempat bernama Lubang Buaya, di Kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur.

BACA JUGA:Biografi Soe Hok Gie: Pejuang Idealisme dan Kebebasan

Jenazah Ahmad Yani bersama sejumlah petinggi TNI AD lainnya baru ditemukana di Lubang Buaya pada 4 Oktober 1965.

Jenderal Ahmad Yani dan keenam petinggi TNI AD lainnya diberi kehormatan sebagai pahlawan revolusi.

Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI 

Kategori :