"Ada sekitar 2 ekor gajah liar, yang sering terlihat masuk ke pemukiman dan ladang milik warga," kata Imran, Selasa 1 Agustus 2023.
Sekarang kata Imran, warga takut, karena sebelumnya sudah ada dua warga yang meninggal akibat diserang gajah tersebut.
Untuk saat ini, kedua gajah masih ada di dekat pemukiman. Bahkan, pernah kejadian ada gajah yang masuk ke pemukiman dan hanya berjarak sekitar 5 meter.
BACA JUGA:Kisah Gajah Thailand Pai Lin yang Mengangkut Wisatawan Selama 25 Tahun hingga Alami Cacat Permanen
Beruntungnya, gajah tersebut lari dan tidak merusak rumah warga tersebut.
Dikatakannya, tak sekedar masuk ke ladang, gajah liar tersebut pun kerap merusak tanaman di ladang milik warga, seperti karet maupun kelapa sawit.
"Hampir setiap malam kawanan gajah liar masuk ke permukiman dan areal ladang warga,"terangnya.
Tak hanya tanaman di ladang sambung Imran, bahkan puluhan pondok warga yang juga jadi sasaran gajah liar tersebut.
BACA JUGA:Gajah Masuk Permukiman di Muara Lakitan Musi Rawas, BKSDA Berikan Peringatan
"Untuk ukurannya cukup besar, mungkin bobotnya sekitar 3 ton lebih dan gadingnya sangat panjang," ungkapnya.
Hanya saja masih kata Imran, saat musiman yang biasa terjadi satu kali dalam setahun, ada puluhan ekor gajah liar yang berkeliaran.
"Itu musiman, mungkin jumlahnya lebih dari 63 ekor. Tapi kalu yang sering ini 2 ekor," ungkapnya.
"Tapi hingga saat ini belum ada upaya pencegahan maupun penanganan agar gajah-gajah liar tersebut tidak lagi masuk ke permukiman kami," ia menambahkan.
BACA JUGA:Konflik Manusia dengan Gajah Juga Terjadi di Muratara, 1 Warga Meninggal Dunia Setelah Diinjak
"Kami harap ada solusinya, meskipun SP5 HTI ini adalah jalur konservasi dan perlintasan gajah," harapnya.
Terlepas dari itu, pihaknya sudah berupaya melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas (Mura) BKSDA Benakat Semangus dan Dinas Kehutanan Sumsel.