Namun, Karsini dan suaminya Rasum sudah menetapkan di SP.5 HTI Desa Tri Anggun Jaya Kecamatan Muara Lakitan selama 6 tahun.
Awalnya diceritakan Kapolsek, korban dan suaminya pergi menyadap di kebun karet.
Saat sedang menyadap karet di kebun milik Barno, tiba-tiba datang segerombolan gajah liar sekitar 15 ekor.
Gajah liar itu, langsung membabi buta mengejar mengejar pasangan suami istri tersebut.
BACA JUGA:Miris, Gajah Sumatera di Aceh Mati Diduga Ditembak Pemburu, Begini Penampakannya
“Suaminya berhasil menyelamatkan diri, namun Karsini meninggal dunia akibat serangan gerombolan gajah tersebut,” jelas Kapolsek.
Ditambahkan Kapolsek, setelah berhasil dievakuasi, korban selanjutnya dibawa pulang ke rumah duka. Korban dimakamkan di Philip 5 Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin.
Berkaitan dengan kejadian ini, Kapolsek juga menghimbau agar warga berhati-hati, karena di Desa Tri Anggun Jaya memang banyak gajah.
Konflik Gajah Liar dan Warga Sejak 2023
BACA JUGA:Waw, Gajah di Muratara Jual Ekstasi, Ketemu Polisi Begini Jadinya
Seperti diketahui, konflik manusia dengan gajah terus terjadi di Desa Tri Anggun Jaya (SP 5 HTI) Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas terus terjadi.
Bahkan sepanjang 2023, selama konflik yang berkepanjangan ini, sudah 2 orang yang meninggal dunia, karena menjadi korban diinjak gajah.
Hal ini seperti dijelaskan Kepala Desa (Kades) Desa Tri Anggun Jaya Imran.
Menurutnya, kondisi ini membuat warga resah dan ketakutan, dengan keberadaan gajah liar yang kerap masuk pemukiman warga.
BACA JUGA:Biadab! Gajah di Tesso Nilo Ditemukan Tewas Diracuni Hingga Gading Kiri Dipotong
Ketakutan tersebut, karena kerapnya gajah liar masuk ke ke pemukiman warga, yang bisa kapan saja menyerang dan mengancam keselamatan warga setempat.