Ibunya, Sustiliana. Seorang perawat pada Puskesmas Simpang Periuk Kota Lubuk Linggau.
Sedangkan kakak perempuannya, Tata Audi Shifa seorang Polwan. Saat ini berdinas di Jakarta.
Key, begitu sapaan akrabnya merupakan alumni SMPN 2 Lubuk Linggau dan SDN 58 Lubuk Linggau.
Sebelum lolos jadi wakil Sumsel, Keyla mengikuti serangkaian tes. Mulai dari seleksi tingkat sekolah.
Kemudian maju ke tingkat Kota Lubuk Linggau dan akhirnya provinsi. Seleksinya mulai dari administrasi, kesehatan, psikotest, tes wawasan kebangsaan, tes intelegensi umum, PBB, kesamaptaan, dan kepribadian.
Untuk maju dari tingkat provinsi ke nasional, persaingan begitu ketat. “Sebab, semua yang lolos ke provinsi merupakan peserta terbaik dari 17 kabupaten/kota,” ia bercerita.
Namun, karena sejak kecil berkeinginan menjadi seorang paskibraka, tekad Keyla begitu kuat. Walau tak terbayang akhirnya terpilih mewakili Sumsel, tapi dia terus optimis dan berusaha.
“Waktu diumumkan, rasanya tak percaya. Jelas bangga dan haru,” ungkap Keyla.
Sebelum itu, tidak ada persiapan khusus. Keyla hanya terus jaga fisik dan mentalnya. Kemudian latihan PBB kesamaptaan.
Namun, menjadi pembawa baki, memang menjadi harapannya.
Terlepas dari itu, Keyla ternyata bercita-cita jadi Polwan. Seperti kakak perempuannya. Dia ingin menjajal jalur Akademi Kepolisian (Akpol). “Mau lebih tinggi dari ayuk,” katanya sambil tersenyum.
Sebagai seorang atlet voli, banyak prestasi yang sudah ia raih selama ini.
Beberapa event bergengsi yang pernah ia ikuti yakni Kejurnas Junior U-19 di Sentul. Lalu, Kejurnas U-17 di Solo, dan Kejurnas Livoli Divisi I di Bali.