Seperti yang kita ketahui lafal yang biasa dikumandangkan saat takbiran adalah Allahu Akbar, yang artinya Allah Maha Besar.
Nah, di Indonesia sendiri, kebanyakan ucapan Allahu Akbar pada saat takbiran dibaca sebanyak tiga kali.
Selanjutnya, selain ungkapan Allahu Akbar, dalam praktik di masyarakat Indonesia, takbir hari raya juga sering dilengkapi dengan sejumlah tambahan dzikir.
Dzikir tersebut seperti: Allaahu akbar kabiiraa, walhamdu lillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa ashiilaa, laa ilaaha illallaahu wa laa na‘budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahud diina wa law karihal kaafiruun, laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzaaba wahdah, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
BACA JUGA:Innalillahi, Komedian Babe Cabita Meninggal Dunia Hari Ini, Nyesek Isi Permohonan Maafnya
Pada dasarnya, selama bulan ramadan, umat muslim telah diajarkan tentang kekuasaan Allah.
Sehingga pelajaran tersebut seharusnya membentuk sikap tawadhu, yaitu sikap yang senantiasa merendahkan diri kepada Allah SWT dan tidak berbuat semena-mena atau memandang remeh sesamanya.
Sebab, semua manusia sama di mata Allah yang Maha Besar, oleh karena itu, ketika takbiran tiba orang-orang akan menggaungkan Allahu Akbar
Hal tersebut sebagai bentuk keagungan Allah SWT. Takbir juga berarti umat islam kembali merajut dan menjalin hubungan yang mungkin sedang kusut atau hubungan yang tidak baik-baik saja untuk menjadi baik kembali.
Hal ini pun menjadi momentum bagi kita semua umat muslim untuk belajar makna takbir yakni bahwa, yang besar hanya Allah dan jangan ada lagi ego besar kita sebagai hamba yang sulit memaafkan dan menyambung silaturahmi sesama umat muslim.
Nah, itulah ulasan mengenai makna takbiran yang selalu menggema saat hari raya idul fitri tiba. Semoga ulasan ini bermanfaat. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI