PALEMBANG, LINGGAUPOS.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan minta agar masyarakat waspada adanya angin kencang puting beliung, Lubuklinggau hingga Musi Rawas masuk dalam daftar.
BMKG Sumatera Selatan memberikan peringatan kepada warga agar waspada terhadap potensi angin kencang dan puting beliung.
Adapun BMKG Sumsel meminta warga di tiga wilayah kabupaten yakni, Kabupaten Musi Rawas, Musi Rawas Utara (Muratara) dan Kota Lubuklinggau, agar mewaspadai angin kencang.
Seperti yang diketahui baru-baru ini tepatnya pada 24 februari 2024 terjadi fenomena langkah di Bandung, Jawa Barat yaitu angin kencang yang diduga tornado.
BACA JUGA:Prediksi Kasimpasa vs Sivasspor, Super Lig Turki, Sabtu 2 Maret 2024, Kick Off 00.00 WIB
Diduga jika hal tersebut juga dapat berpotensi terjadi di wilayah Sumatera Selatan. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Kepala Unit Analisis dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Sinta Andayani.
“Angin puting beliung di perbatasan Bandung dan Sumedang, Jawa Barat yang merusak 16 rumah tersebut ternyata berpotensi terjadi di Sumsel. Salah satunya yang rawan yakni kawasan Musi Rawas-Lubuklinggau-Muratara, juga beberapa daerah lain,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan jika angin puting beliung seperti di Jawa Barat itu bukan suatu fenomena yang baru bagi wilayah sumsel.
Angin kencang merupakan istilah dari angin puting beliung, masyarakat menyebutnya angin puyuh. Fenomena angin memutar dan sering terjadi di wilayah Sumsel.
BACA JUGA:KPU Diperiksa DKPP Imbas Rekapitulasi Suara Nasional Ditunda
“Istilah angin puting beliung ialah angin kencang yang bergerak melaju secara memutar,” tuturnya.
Selain itu, ia juga menyebutkan jika angin puting beliung dengan kecepatan 120 km/jam sering disebabkan awan Cumulonimbus (CB) dengan durasi yang cukup lama atau sekitar lima menit hingga 10 menit.
Selain awan CB, penyebab angin ini dipengaruhi letak geografis dan cuaca. Adapun BMKG memprediksi, untuk beberapa hari ke depan potensi cuaca ekstrem di wilayah Sumsel masih tinggi.
Kondisi ini dipengaruhi dari pola angin belokan dan konvergensi di sekitar wilayah Sumsel.
BACA JUGA:Siap-Siap Rekrutmen OJK, Program Pendidikan Calon Staf (PCS) Angkatan 7 Mulai 1 Sampai 6 Maret 2024