Menurut informasi di dua kecamatan tersebut ada terjadi perbedaan pendapat tergadap Penilu 2024
“Di sini ada Dandim, Kapolres, Bupati. Ada juga penyelenggara Pemilu KPU Muratara, Bawaslu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu. Kalau ada keberatan tanyakan, jangan turun ke jalan,” terang Kapolda.
Kalau ada permasalahan yang harus dikomunikasikan kata Kapolda, silahkan dan aparat keamanan siap 24 jam.
Bahkan kalaupun ada hal yang harus dikomunikasikan di tingkat provinsi, Kapolda siap memfasilitasi melalui nomor HP yang dia pegang.
BACA JUGA:Soal Aksi Massa Blokir Jalinsum, Begini Tanggapan Bupati Muratara
“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Silahkan dikomunikasikan,” saran Kapolda.
Diketahui pasca pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024, Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) menjadi sasaran massa.
Dalam satu hari, Sabtu, 17 Desember 2024, setidaknya 3 kali terjadi blokir jalan yang dilakukan massa yang berbeda.
Aksi blokir Jalinsum Muratara ini terjadi akibat ketidakpuasan masyarakat terhadap hasil Pemilu 2024.
BACA JUGA:Jalinsum Muratara yang Diblokir Massa Dibuka, Bawaslu Beri Surat Panwascam, Berikut Isinya
Aksi blokir Jalinsum pertama terjadi di Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Muratara sekitar pukul 16.00 WIB.
Massa menuntut pembukaan kotak suara di TPS 3 desa di Kecamatan Karang Jaya untuk hitung ulang suara.
Setelah beberapa jam melakukan blokir Jalinsum, Bawaslu dan KPU Kabupaten Muratara akhirnya menyetujui tuntutan massa. Sekitar pukul 19.15 WIB, akses Jalinsum di Kecamatan Karang Jaya dibuka oleh massa.
Pada saat bersamaan sebelumnya massa berbeda juga memblokir Jalinsum di Desa Maur Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara.
BACA JUGA:Komisioner KPU Muratara Dikabarkan Dipukul, Saat Aksi Blokir Jalinsum Karang Jaya
Namun aksi massa ini berhasil diredam oleh Bupati Muratara Devi Suhartoni yang turun ke lapangan. Massa akhirnya membuka akses Jalinsum Muratara yang tadinya diblokir.