Aksi kejar kejaran, saling pukul dan saling tendang mewarnai insiden kerusuhan tersebut.
Dua orang pemain asal Muara Kulam Yandi dan Nanda tergeletak pingsan di lapangan setelah dipukuli penonton.
"Saya dari semalam mengurus itu, karena dua pemain itu warga kami Dari Muara Kulam. Satu sudah pulang dan satu lagi masih dirawat di RSUD Rupit tapi sudah mulai membaik," jelas Camat Ulu Rawas, Darmawan, Selasa, 5 Februari 2024 dikutip dari sumateraekspresid.
Camat Muara Kulam mengaku sangat menyesalkan insiden kerusuhan tersebut.
Mengingat Kelurahan Muara Kulam merupakan tuan rumah Liga Tarkam dan terjadi insiden kericuhan antara pemain dengan penonton.
Setelah mengurus korban di rumah sakit, Darmawan mengaku akan menemui pihak keluarga.
Mengenai teknis pertandingan kembali dilanjutkan atau tidak, ia menyarankan menghubungi pihak panitia.
Informasi dihimpun, pertandingan sepak bola di wilayah Kabupaten Muratara merupakan salah satu pertandingan atau turnamen yang sangat digemari oleh masyarakat di Muratara.
Namun hampir setiap kali dilaksanakan pertandingan, selalu terjadi insiden kericuhan mulai dari antar pemain maupun antar pemain dan penonton.
Carlos salah seorang warga dalam media sosial memberikan komentar harus ada informasi yang akurat soal kerusuhan itu.
Dia meminta permasalahan tersebut segera diluruskan oleh sejumlah pihak terkait.
"Jangan dibiarkan supaya ke depan sepak bola tertib. Kasihan karakter pemuda sepak bola kita. Seluruh elemen terkait harus dipanggil merubah sistem yang lebih baik, jangan kejadian ini terus berulang," sarannya.
BACA JUGA:Banjir Dahsyat Rendam 11 Kecamatan di Grobogan, Jawa Tengah Ribuan Warga Mengungsi
Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardhani melalui Kasat AKP Sopian Hadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya insiden kerusuhan dalam Liga Tarkam di Ulu Rawas itu.