Pembuatan rekor dilakukan secara daring sesuai dengan kediaman masing-masing siswa.
Menurutnya, kerja keras para peserta akhirnya terbayarkan dan ini merupakan prestasi membanggakan.
Diakui Alex menyebut, pembuatan rekor dunia ini bukanlah perkara mudah.
Pasalnya, siswa dan siswi Sempoa SIP harus berpacu dengan waktu mengerjakan puluhan soal aritmatika.
BACA JUGA:Bagaimana Cara Menghadapi Orang yang Arogan Tempat Bekerja, Simak 7 Ulasan Berikut Ini
Di lain sisi, pemecahan rekor yang dilakukan di lokasi berbeda-beda turut menjadi tantangan lainnya, karena sinyal setiap daerah belum tentu dalam keadaan sempurna.
“Tentu kendala utama adalah sinyal. Karena tiap wilayah memiliki jadwal yang berbeda. Misalnya dari Provinsi Aceh jam segini, satu jam kemudian baru dari Provinsi Sumatera Utara. Jadi bergantian dan dilakukan dari pagi hingga sore,” ungkap dia.
Bahkan ia mengatakan, bahwa pemecahan rekor ini tak hanya prestasi bagi Sempoa SIP belaka, melainkan prestasi Bangsa Indonesia.
“Komsipnas yang dibarengi dengan pemecahan rekor dunia tentunya melatih mental anak-anak Indonesia supaya bisa bersaing di masa depan. Tentu ini adalah hal positif untuk menciptakan generasi penerus yang memiliki mental juara,” ia menambahkan. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di WhatsApp. Caranya klik DI SINI, kemudian klik tombol ikuti di sudut kanan atas di aplikasi WhatsApp. Atau gabung di WhatsApp Grup melalui LINK INI.