BALI, LINGGAUPOS.CO.ID - Suami istri yang diduga melakukan bunuh diri di Pantai Gunaksa, mereka akhirnya dikuburkan bersama dalam satu liang lahad.
Baru-baru ini warga Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali, heboh dengan penemuan mayat suami istri yang diduga tewas karena bunuh diri.
Adapun korban disebut merupakan ketua pecalang salah satu desa adat disana. Mayat kedua pasutri itu ditemukan tergeletak berdampingan di sebatang kayu, tak jauh dari area Pusat Kebudayaan Bali (PKB), Pada Jumat, 12 Januari 2024.
Saat ditemukan diketahui tangan kedua pasutri tersebut sudah mengelupas. Mereka diduga bunuh diri. Sebab, ada busa keluar dari mulut mayat tersebut.
BACA JUGA:Banjir Menggenangi 3 Titik Jalan Lintas Musi Rawas – Muba, ini Pesan untuk Pengendara
Salah seorang saksi, yaitu Wayan Sumarjan, mengatakan awalnya dia curiga ada sepeda motor terparkir di tengah terik matahari. Dia kemudian melihat rupanya ada dua orang tertidur di batang kayu.
“Saya tadi siang ke sini rencana akan buka warung. Kebetulan berjualan di sini. Ada motor Honda Supra terparkir. Iseng lihat-lihat ada dua orang tertidur samping batang kayu besar. Karena lama tidak bangun dan cuaca panas, saya coba lihat, ternyata dari mulutnya keluar busa,” Jelasnya.
Selain itu, berdasarkan penyelidikan kepolisian, kedua korban diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan menenggak air keras.
Korban adalah seorang Koordinator atau ketua pecalang (polisi adat Bali), Wayang Muliantara (41) yang bunuh diri bersama istrinya, Ni Nengah Muliati (36).
BACA JUGA:Viral, Produk Indonesia Diboikot AS-Israel, Kominfo Buka Suara
Sementara itu, mengutip dari instagram @gianyarinfo2_, dikutip pada Senin 15 Januari 2024, dikatakan bahwa kedua pasutri yang tewas bunuh diri tersebut dikuburkan bersama di satu liang lahad.
Upacara pemakaman pasangan suami istri (pasutri) asal Desa Sampalan Kelod, Klungkung, itu dilaksanakan di Setra Desa Gunaksa, pada Minggu 14 Januari 2024, sore.
Pemakaman keduanya yang berada dalam satu liang lahad merupakan keputusan dari pihak keluarga, Perbekel Desa Sampalan Kelod I Wayan Budi Susila, turut mengonfirmasi hal tersebut.
“Dari kamar jenazah rumah sakit langsung dibawa ke rumah duka untuk diupacarai secara Hindu, dilanjutkan proses di rumah duka untuk penguburan di Setra Gunaksa," Ucapnya.
BACA JUGA:Survei: Produk Lokal Sudah Menguasai Pasar Kosmetik Indonesia