Rumah ini dimiliki oleh seorang Saudagar terkenal Ong Boen Tjit pada tempo dulu dan kini dihuni oleh keluarga keturunan yang kedelapan.
BACA JUGA:Wisata Kasie Lubuklinggau, Cukup Bayar Rp2.000, Bisa Nikmati Liburan Seharian
Rumah Saudagar Ong Boen Tjit ini sekarang lebih dikenal Rumah Baba Ong Boen Tjit apalagi sejak ditetapkanya rumah ini menjadi bagunan cagar budaya oleh Pemerintah kota Palembang.
Bukan tanpa alasan dijadikan bagunan cagar budaya disamping usianya yang sudah mencapai 300 ratusan.
Bagunan ini dibagun dengan peraduan ornamen Tiongkok dan eksterior khas Palembang serta keaslian bagunan ini yang tebuat dari kayu masih tetap dipertahankan.
Sekarang hampir setiap hari ada saja wisatawan baik dari Palembang, luar kota Palembang bahkan mancanegara.
BACA JUGA:Inilah 7 Tips Liburan Tahun Baru 2024, Seru Bersama Keluarga di Rumah
Adapun bila ingin berkunjung ke Rumah Baba Boentjit di sarankan untuk menggunakan transportasi air menyusuri Sungai Musi dengan perahu ketek karena di Rumah Baba Ong Boen Tjit sudah ada Dermaga yang representative.
2. Kampung Kapitan
Kampung Kapitan--
Kampung Kapitan berada di Jl KH Azhari, Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1, Palembang.
Kampung Kapitan merupakan area pemukiman seluas 165,9 × 85,6 meter, berada di tengah pemukiman padat di tepi Sungai Musi.
Awal munculnya Kampung Kapitan adalah saat runtuhnya Kerajaan Sriwijaya pada abad XI dan munculnya Dinasti Ming (Cina) pada abad XIV.
BACA JUGA:7 Manfaat Buah Pinang Muda untuk Kesehatan dan Kesuburan Wanita, Salahsatunya Merapatkan Vagina
Saat itu, Kolonial Belanda mengangkat perwira Cina berpangkat Mayor untuk mengatur wilayah 7 Ulu, yang dikenal sebagai Mayor Tumenggung dan Mayor Putih.
Setelah itu, jabatan itu diwariskan secara turun temurun kepada pewarisnya yaknii Tjoa Kie Tjuan.