Kecelakan itu menewaskan korbannya seorang Ibu rumah tangga (IRT).
Kemudian mengenai pelanggaran lalu lintas, Kasatlantas mengaku masih banyak terjadi yang didominasi pelajar.
Mulai dari tidak menggunakan helm, melawan arus dan melanggar lampu merah.
"Tapi kebanyakan untuk anak-anak yakni anak sekokah mereka tidak menggunakan helm. Jadi saya imbau kepada anak-anak yang memang dia sudah bisa mengendarai kebdaraan gunakanlah helm," ia menjelaskan.
BACA JUGA:Viral, Burung Merpati Sujud di Masjidil Haram saat Jamaah Akan Melangsungkan Salat
Palembang Tertinggi
Sementara itu di Sumatera Selatan, pada 2022 terjadi 1.928 kasus kecelakaan lalu lintas. Dengan korban meninggal dunia 724 orang, luka berat 630, dan luka ringan 1.851 orang.
Di Kota Palembang, pada 2022 lalu yang terbanyak laka lantas pelanggaran yang terjadi.
Tahun 2023, Kota Palembang juga masih memimpin.
Bahkan angkanya melonjak cukup tinggi, menjadi 2.277 kasus, meninggal dunia 834 orang, 750 luka berat, dan 2.286 luka ringan.
BACA JUGA:Niat Senangkan Anak-Anak, Pria Berkostum Santa Gagal Lakukan Aksi, Jatuh dari Lantai 24
Sementara itu secara nasional Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo memaparkan bahwa kejadian kecelakaan lalu lintas selama 2023 mengalami penurunan jika dibandingkan periode 2022.
Menurut Jenderal Sigit, terdapat 137.851 lakalantas yang terjadi pada 2022. Sedangkan, pada 2023 terjadi 133.796 lakalantas.
“Laka lantas tahun 2023 menurun 3% atau 4.055 kasus dibanding tahun 2022, dari 137.851 kasus menjadi 133.796 kasus,” ungkap Kapolri.
Dirinci Jenderal Sigit, jumlah korban meninggal dalam lakalantas pun mengalami penurunan, dari 27.531 pada 2022 menjadi 24.531 pada 2023. Angka itu menunjukan penurunan 3.094 kasus atau 11%. (*)