Sejarah Letusan dan Mitos Seram dari Keeksotisan Gunung Kerinci, Legenda Manusia Harimau Hingga Uhang Pandak

Sabtu 09-12-2023,17:00 WIB
Reporter : Siti Nur Asparina Rauda
Editor : Endang Kusmadi

15. 1967: letusan abu di kawah pusat

16. 1970: terjadi letusan abu di kawah pusat

17. 1999: terkadang ada letusan abu tipis di sekitar puncak

18. 2002:terkadang ada letusan abu tipis di sekitar puncak

BACA JUGA:Viral Video Minta Tolong Zhafirah, Korban Pendaki yang Selamat dari Semburan Abu Vulkanik Gunung Marapi Sumbar

19. 2007: 9 September 2007 pukul 04.40 WIB dinaikan statusnya menjadi Waspada karena tercatat letusan abu / hembusan asap berwarna hitam pekat dan tinggi 700 - 800 m dari bibir kawah dan condong ke arah timur.

20. 2008: 24 Maret 2008 antara pukul 11:40 - 12:25 WIB terjadi 1 kali kejadian letusan berwarna putih tebal kehitaman dengan tinggi asap maksimum 500 m dari puncak Gunung Kerinci. Pada pukul 16:30 WIB, ketinggian asap letusan maksimum menurun menjadi ± 300 m dari puncak Gunung Kerinci.

Walaupun sudah berkali-kali meletus, karakter dari Gunung Kerinci saat ini letusannya bertipe vulkano lemah yang hanya mengeluarkan material abu letusan.

Badan Geologi tidak lagi memiliki data aliran lava yang tercatat sebagaimana tertera dalam sejarah letusannya.

BACA JUGA:2 Pesawat Tempur TNI AU Jatuh di Lereng Gunung Bromo Pasuruan, 1 Belum Ditemukan

Adapun contoh mitos yang sangat populer mengenai Gunung Kerinci ini salah satunya yaitu keberadaan ‘Orang Pendek’ dan ‘Manusia Harimau’.

Berikut mitos seram Gunung Kerinci yang sudah kami rangkum.

1. Mitos Uhang Pandak

Dalam bahasa Indonesia, Uhang Pandak sendiri berarti ‘orang pendek’. Sejarah legenda orang pendek ini pertama kali ditemukan dari catatan perjalanan Marco Polo tahun 1292 saat dirinya sedang berpetualang ke Asia.

Adapun kesaksian dari masyarakat setempat yang pernah melihat makhluk ini, atau Uhang Pandak memiliki ciri-ciri:

BACA JUGA:Bencana Kelaparan Kembali Terjadi di Papua Pegunungan, Ini Bukan yang Pertama Kali, Bagaimana Solusinya

Kategori :