Kelenteng ini sudah tidak berfungsi lagi sebagai tempat ibadah, namun keberadaannya masih dilestarikan.
4. Rumah Batu Olak Kemang
Rumah Batu Olak Kemang--
Olak kemang merupakan nama dari sebuah desa yang ada di Kecamatan Danau Teluk, Seberang Kota Jambi.
Bangunan ini uniknya mencerminkan perpaduan tiga budaya yaitu China, Eropa dan Islam di masa kesultanan.
Bangunan ini menjadi salah satu yang paling mencolok di tengah permukinan penduduk Desa Olak Kemang.
BACA JUGA:3 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia Ada di Sumatera, Ini Lokasinya
Mernurut penuturan Syarifah Aulia yang juga pengurus Rumah Batu, bangunan ini merupakan peninggalan dari seorang penyebar agama Islam di Kota Seberang pada abad ke-18 bernama Sayyid Idrus Hasan Al-Jufri atau dijuluki Pangeran Wiro Kusumo.
5. Makam Raja Orang Kayo Hitam
Makam Raja Orang Kayo Hitam--
Letaknya ada di Desa Simpang, Kabupaten Tanjung Jebung Timur. Dari kota Jambi memerlukan waktu sekitar dua jam perjalanan darat untuk menuju situs raja paling bersejarah di Jambi ini.
Lokasi makam ini berada di tepian Sungai Batanghari. Namun kondisinya kini terancam rusak akibat abrasi sungai.
Orang kayo hitam merupakan raja melayu Jambi yang merupakan anak dari Datuk Paduko Berhalo yang mangkat pada abad ke-15.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Wisata Bersejarah di Bengkulu, Cocok untuk Mengisi Libur Natal dan Tahun Baru 2024
Dirinya terkenal sebagai pangeran yang sakti sekaligus pemberani. Dari sejumlah cerita. Orang kayo hitam berani menentang pemberian upeti kepada raja mataram. Yang saat itu kerajaan Jambi ada di bawah kekuasaan Mataram.
6. Makam Belanda atau Kerkhof