MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.CO.ID – Pemindahan operasional Rumah Sakit (RS) dr Sobirin berdasarkan SK Bupati Musi Rawas masih mengundang pertanyaan.
Banyak kejanggalan terungkap atas kebijakan Bupati Musi Rawas Hj Ratna Machmud menghentikan operasional RS dr Sobirin di Lubuklinggau untuk dipindah ke RSUD Pangeran M Amin.
Mulai dari izin RSUD Pangeran M Amin yang belum selesai hingga adanya nama RS dr Sobirin dalam RSUD Pangeran M Amin.
Berikut 5 fakta kejanggalan pemindahan Operasional RS dr Sobirin.
1. Nama Tetap RS dr Sobirin Tapi di RSUD Pangeran M Amin.
Pemerintah Kabupaten Musi Rawas berencana, sambil menunggu izin operasional RSUD Pangeran M Amin pelayanan awal tetap menggunakan nama RS dr Sobirin.
Hal ini diungkapkan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Musi Rawas Ali Sadikin.
"Nanti pelan-pelan semuanya sudah clear karena itu berdampak dengan seperti akretditasi, bantuan support dari APBN. Kita kan cuma pindah tempat," kata Ali Sadikin kepada wartawan.
BACA JUGA:Relokasi Operasional RS dr Sobirin ke RSUD Pangeran M Amin, Wajah Baru Stok Lama
Jika melihat skema ini, artinya dalam RSUD Pangeran M Amin terdapat nama RS dr Sobirin. Satu rumah sakit 2 nama. Anehkan!
2. RSUD Pangeran M Amin Belum Layak.
Secara persiapan, banyak yang menilai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pangeran M Amin belum memadai untuk memberikan pelayanan.
Walaupun saat ini, proses penyelesaian pembangunan gedung bagian belakang terus dikerjakan.
BACA JUGA:Begini Nasib Honorer, Setelah Operasional RS dr Sobirin Resmi Dihentikan