Meski baru berusia 21 tahun, tetapi dia telah menunjukan kapasitasnya sebagai gelandang kelas atas, Gerrad yang memiliki paket lengkap antara lain Kuat dalam bertahan, pandai membangun serangan, dan cekatan menciptakan peluang.
Saat itu dia adalah salah satu gelandang muda yang paling dikagumi, karena Kemampuannya dalam menguasai duel pada lini tengah, memberikan umpan akurat, dan menciptakan gol jarak jauh, tentu adalah sesuatu yang sangat special dari seorang Steven Gerrard.
Soal memberikan umpan, dia seolah memiliki radar yang memberinya kemudahan dalam mengarahkan dan menempatkan posisi bola untuk rekannya.
Baik umpan dekat, jauh atau silang, dia mampu melakukannya dengan baik, tentang menciptakan gol jarak jauh? Tidak perlu di pertanyakan, dia adalah ahlinya.
Pada musim itu, dia sukses mencetak 9 gol dan 7 asisst, serta mempersembahkan gelar Piala FA, Piala Liga, dan Piala UEFA.
Pada akhir musim, Steven Gerrard berhasil meraih gelar PFA Young Player of the Year 2001, memasuki musim 2001/2002 dia terus tampil mempesona sebagai jendral tengah The Kop dan tidak tergantikan.
Sang pelatih melihat Gerrad, memiliki jiwa kepemimpinan yang cukup tinggi, di musim itu, Houllier manjadikan Gerrard sebagai wakil kapten Semusim berselang pada Oktober 2003 Steven Gerrard ditunjuk sebagai kapten Liverpool menggantikan Sami Hyypia.
Sang pelatih menyatakan bahwa Gerrard telah menunjukkan kualitas kepemimpinan dan lebih dewasa, meski usianya masih tergolong muda saat itu, yakni 23 tahun, di musim itu pula, Gerrad memutuskan memperpanjang kontraknya di Anfield selama 4 musim kedepan.
Namun, setelah tanpa gelar pada musim 2003/2004, media mulai sering mengaitkan kepindahan Gerrad ke Chelsea.
Gerrard mengakui bahwa dia mulai merasa tidak betah di Liverpool, terlebih Houllier juga mengundurkan diri dari kursi pelatih.
Selain itu pada akhir musim, rekan dekatnya, Michael Owen memutuskan pergi dari Anfield demi bergabung dengan raksasa Spanyol, Real Madrid.
Kedatangan Roman Abramovic sebagai pemilik baru Chelsea pada 2003 silam, tentu memberikan suntikan dana besar untuk mendatangkan pemain dan pelatih terbaik untuk The Blues.
Jose Mourinho yang kala itu baru saja membawa FC Porto juara liga champions musim 2003/2004, berhasil didatangkan ke Stamford Bridge.
Pelatih yang dijuluki The Special One tersebut mengakui, bahwa dia menginginkan Steven Gerrard untuk berada di squad Chelsea di bawah asuhannya.
Kondisi Liverpool yang saat itu kurang stabil, coba dimanfaatkan Chelsea untuk mengambil Gerrad dari the reds, akan tetapi pada akhirnya Steven Gerrard, menolak tawaran kontrak senilai €36 juta euro dari Chelsea.