Cek filter udara, jangan sampai tersumbat oleh benda-benda asing dan pastikan aliran udara menuju mesin mengalir dengan lancar.
Sama dengan prinsip di bahan bakar hindari air masuk ke filter udara karena akan mengakibatkan motor mogok.
3. Api (kelistrikan)
Pastikan komponen-komponen kelistrikan berfungsi normal, misalnya untuk motor-motor yang masih menggunakan CDI (Capacitor Discharge Ignition).
BACA JUGA:Selain Diminta Kembali Pakai Masker, Warga Sumatera Selatan Juga Diminta Lakukan Hal ini
Pastikan komponen CDI tersebut dalam kondisi yang baik. Cara mengecek CDI motor,
Anda bisa membuka kabel yang menuju busi kemudian lepas kop busi, lalu tempelkan ujung kabel tersebut ke bagian logam misalnya di bagian mesin.
Kemudian coba starter mesin melalui kick starter atau electric starter. Jika dari ujung kabel tersebut keluar percikan api berarti suplai api masih dalam kondisi baik.
Untuk motor yang sudah menggunakan ECU, kami sarankan untuk selalu service ke bengkel resmi setiap 2 bulan sekali.
Dikarenakan di bengkel resmi memiliki alat khusus untuk memeriksa komponen ECU tersebut. Selain alat di bengkel resmi yang cukup lengkap, Anda pasti lebih nyaman serta mendapatkan garansi yang terjamin kualitasnya.
Cek kondisi busi, selalu periksa secara berkala kondisi busi motor Anda setiap melakukan service.
Kondisi busi yang baik terlihat pada ujung busi yang berwarna merah bata, jika busi berwarna abu-abu atau kekuningan bisa dikatakan campuran udara dan bahan bakar terlalu kering, karena terlalu banyak udara dibandingkan bahan bakar.
Dan sebaliknya jika busi berwarna hitam berarti campuran udaranya terlalu banyak. Kami rekomendasikan untuk mengganti busi setiap 6.000 km atau sesuai dengan buku petunjuk.
4. Modifikasi