Tidak hanya perburuan ilegal yang menjadi masalah, tetapi juga hilangnya habitat alam akibat perluasan pertanian dan infrastruktur pembangunan.
BACA JUGA:Misteri Ikan Semah, Penampakan Langka Membuat Para Peneliti Tergoda
Area-area yang sebelumnya dihuni oleh gajah-gajah kini beralih fungsi, menyisakan sedikit ruang bagi gajah-gajah untuk memantau dan mencari makan.
Ini berdampak pada keseimbangan ekosistem dan mempertahankan hidup mereka.
Selain itu, konflik manusia-gajah semakin sering terjadi karena persaingan untuk sumber daya dan lahan. Pertemuan antara manusia dan gajah-gajah bisa berakibat fatal bagi kedua belah pihak.
Para konservasionis bekerja keras untuk mengurangi konflik ini melalui pendekatan yang fokus pada edukasi, pengembangan alternatif mata pencaharian, dan pemahaman tentang perilaku gajah.
BACA JUGA:Aturan Baru! Syarat Berangkat Haji Bakal Diperketat Mulai 2024, ini Penjelasan Menag Yaqut
Diperlukan upaya bersama dari pemerintah, organisasi perlindungan hewan, dan masyarakat untuk menjaga kesinambungan populasi-gajah Afrika.
Langkah-langkah seperti peningkatan patroli hutan, kampanye kesadaran publik, dan penegakan hukum yang lebih ketat terhadap penangkapan ilegal dapat membantu melindungi gajah-gajah ini dari kepunahan.
Gajah-gajah Afrika adalah bagian penting dari keanekaragaman hayati bumi dan memiliki peran kunci dalam menjaga ekosistem hutan dan sabana.
Melalui usaha bersama, kita dapat memastikan bahwa keajaiban alam ini tetap ada untuk generasi mendatang.
BACA JUGA:SIT Mutiara Cendekia Lubuklinggau Sukses Gelar Seminar Parenting Bersama Ahmad Haikal Hassan
6. Anjing Liar Australia
Memiliki gigitan yang kuat dan dapat menularkan penyakit kepada manusia.
Para ahli lingkungan di Australia mengungkapkan kekhawatiran akan meningkatnya populasi anjing liar di berbagai wilayah negara ini.
Anjing liar, yang merupakan keturunan dari hewan peliharaan yang ditinggalkan atau lepas dari rumah, semakin banyak ditemukan di daerah pedesaan maupun perkotaan.